Duduk di akad

6 0 0
                                    

Hari ini adalah hari yang paling menegangkan untuk Shafia dan Asgar, dimana Asgar akan melangsungkan akad nikah yang bertempat di kediaman Shafia.

"Sha, gugup gak?" tanya Nana yang sedari tadi stay menemani Shafia.

"Banget Na, lo pasti ngerasain nanti."

"Rilex aja Sha, kan yang mau ngucapin ijab qabul Pak Asgar bukan lo."

"Ya tetap aja gue nervous Na."

"Eh, Pak Asgar ada saudara gak sih? Kakak atau Adek gitu?"

Shafia menyerit, "ngapain lo nanyain itu?"

"Kali aja kan gue bisa jadi ipar lo," kekeh Nana menyengir.

"Gue gak tau Na, kalau Kakak sih gak mungkin punya, masa Pak Asgar ngelangkahin Kakaknya."

"Bisa aja Sha, namanya jodoh kan gak tau kapan datangnya. Gak harus urutan saudaraan."

"Nanti gue tanyain deh sama Pak Asgar, sekalian gue jodohin lo."

"Aaaa beneran?!" girang Nana tersenyum senang.

"Hmm iyaa."

"Tapi kok lo gak tau sih Sha Pak Asgar punya saudara atau enggak?"

"Gue emang gak tau, nikah sama dia aja bukan keinginan gue. Masa gue nanya-nanya sama Pak Asgar dia punya saudara apa enggak, kesannya gue kepo."

"Ya gapapa, kan Pak Asgar calon suami lo."

...🌼🌼...

Di ruang tamu semua sudah hadir, mereka tinggal menunggu beberapa menit lagi untuk melangsungkan ijab qabul.

"Sudah siap Asgar?" tanya Atlan.

Asgar menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan sambil mengangguk, "siap Om."

Asgar menjabat tangan Atlan.

"Saudara Asgar Habibie Furqan bin Jovar Furqan saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Shafia Nihala Al-Azhar dengan mas kawin 500 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Shafia Nihala Al-Azhar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi?"

"SAH!!"

"Allhamdulilah."

Semua orang menghela nafas lega setelah itu membaca do'a bersama dan dilanjutkan pembacaan surah Ar-Rahman sebagai hadiah Asgar untuk Shafia.

Sedangkan Shafia yang mendengar dari kamarnya terharu, ia ingin meneteskan air mata kala mendengar suara mengaji Asgar yang begitu merdu.

"MasyaAllah Sha, Pak Asgar merdu banget ngajinya."

"Kalau gini gue curiga."

"Curiga apa?" tanya Shafia.

"Jangan-jangan Pak Asgar itu ustadz yang nyamar jadi dosen," celutuk Nana membuat Shafia tertawa.

Ceklek.

"Nak, ayo turun! Suamimu sudah menunggu dibawah," ajak Syakhira menggandeng tangan anaknya.

Shafia pun turun kebawah sambil ditemani oleh Syakhira dan Nana. Semua mata disana melihat Shafia dengan tatapan takjub tak terkecuali Asgar.

Tak SamaWhere stories live. Discover now