Lampu hijau

4 0 0
                                    

Setelah sampai di klinik Shafia langsung ditangani oleh para perawat yang ada disana. Sementara Asgar duduk sambil menunggu, sesekali ia menyimak apa yang disampaikan perawat disana.

"Di tangannya ada pecahan beling yang sangat kecil, untunglah sudah kami cabut tadi. Kalau dibiarkan lama didalam, bisa jadi infeksi dan luka serius," jelas perawat itu sambil mengoleskan salap di telapak tangan Shafia.

"Apa tangannya baik-baik saja?" tanya Asgar khawatir.

"Bapak tenang saja, untuk tangannya baik-baik saja, tidak ada luka serius. Setelah ini jangan melakukan aktivitas berat apalagi harus menggunakan tangan kirinya, tunggu 2-3 minggu baru bisa melakukan aktivitas," lanjut perawat menjelaskan.

"Baik, terima kasih."

"Bapak gak diobati lukanya?" tanya Shafia.

"Tidak perlu, saya tidak apa-apa."

"Tapi Pak... "

"Saya tidak apa-apa, paham?"

Ingin rasanya menonjok wajah tampan dosennya itu yang sangat keras kepala.

...🌼🌼...

Setelah dari klinik Asgar mengantarkan Shafia untuk pulang ke rumah.

"Pak, makasih ya."

"Hm, sama-sama."

"Oh ya Pak, untuk biaya kliniknya tadi sampai rumah saya bayar ya."

"Tidak perlu."

"Pokoknya saya tetap mau bayar, Bapak habis berapa tadi?"

"Tidak seberapa Shafia, tidak perlu dibayar."

"Itu namanya hutang Pak."

"Saya tidak menganggap itu hutang."

Perdebatan kecil itu membuat mereka tak sadar sudah sampai di rumah Shafia. Mereka berdua keluar dan terlihat Atlan duduk di teras rumah sambil ngopi.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Shafia dan Asgar menyalami tangan Atlan. Sementara Atlan menyeritkan kening karena kedatangan Asgar kerumahnya, ditambah tangan putrinya yang di perban.

"Kamu apakan putri saya?" tanya Atlan datar pada Asgar.

"Ba, Pak Asgar gak ngapa-ngapain Sasa kok. Tadi Sasa dicopet, terus karena lari Sasa jatuh dan kena beling, untungnya Pak Asgar datang nolongin Sasa dan lawan copet itu sampai mukanya memar kaya gitu," jelas Shafia agar Abba nya tidak salah paham.

"Astaghfirullah, sekarang kamu tidak apa-apa? Masih ada yang sakit?" Atlan langsung menyerang Shafia dengan pertanyaan.

Shafia menggeleng, "Sasa gapapa kok Ba, tadi Pak Asgar juga udah bawa Sasa ke klinik."

"MasyaAllah, terima kasih Asgar kamu sudah membantu putri saya," ucap Atlan tulus.

"Sama-sama Om."

"Ayo masuk dulu!"

Mereka pun masuk kedalam dan disambut oleh Syakhira, sementara Arzan tidak dirumah karena mengurus pesantren.

Tak SamaWhere stories live. Discover now