Kejujuran sebagai sahabat

4 0 0
                                    

Seusai pertemuan dua keluarga itu Shafia masih duduk di ruang tamu, ia benar-benar tidak menyangka bahwa Asgar akan melamarnya secepat ini.

"Itu dosen kamu kan Dek?" tanya Arzan memastikan.

"Iya Bang, kenapa emang?"

"Keren sih kata Abang. Gak pernah dekat sama cowok, sekalinya dapet yang udah mapan."

"Eh, kamu sama si Heza jadi gimana?" lanjut Arzan bertanya, membuat Shafia melotot kesal. Pasalnya disini masih ada Umma dan Abba nya.

"Heza siapa Sa?" tanya Syakhira penasaran.

"Itu loh Umma, Sasa dulu naksir sama cowok namanya Heza. Arzan pernah liat dia dikamar natap langit dari balkon sambil sebut-sebut nama Heza."

Shafia mencubit perut Abangnya yang mulut ember itu, tidak tau saja dia sudah berusaha move-on dari laki-laki itu.

"Benar Sa?" Kini giliran Atlan bertanya.

"Udah jujur aja," desak Arzan membuat Shafia menghela nafas pelan.

"Benar Ba. Heza itu Kakak tingkat Sasa, emang Sasa pernah suka sama dia. Cuma sekarang Sasa berusaha buat ngejauh dari dia, karena Sasa gak akan pernah bisa dapetin dia."

Atlan menyerit bingung, "kenapa gak bisa?"

"Dia beda agama Ba..."

"Woahh kalau yang kaya gitu emang pantas dijauhin Dek, saingan kamu Tuhannya."

"Dia suka juga sama kamu Sa?" tanya Syakhira.

Shafia mengangguk, "iya Umma, dia pernah ngungkapin perasaan ke Sasa dan ngajak Sasa pacaran. Sasa gak mau lah, saat itu juga dia bilang kalau dia non islam."

Shafia lanjut menceritakan dengan detail tentang pertemuan dia dengan Heza dulu, awalnya Shafia senang karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, namun ia kecewa saat mengetahui fakta bahwa Heza berbeda keyakinan dengannya.

"Keputusan kamu untuk menjauh ternyata tidak salah. Buktinya sekarang Allah menggantikan dengan yang lebih baik kan?" ucap Atlan tersenyum.

Ting...

Shafia mengecek ponselnya, dan terdapat pesan dari Nana.

Nana
Ketemuan yok! Ada yang mau gue ceritain ke lo.

Shafia
Gas aja! Dimana?

Nana
Kafe sejuta rasa

Shafia memasukkan kembali ponselnya dan pamit untuk bersiap bertemu dengan Nana.

...🌼🌼...

Sekarang mereka sudah duduk manis di Kafe sejuta rasa dengan jus alpukat di hadapan masing-masing.

"Apaan yang mau lo ceritain?"

"Bentar minum dulu, entar serek." Nana meneguk jus nya.

"Semalem Pak Asgar ngechat gue."

"Dia nagih tugas sama lo?"

"Bukan."

"Terus apa?"

"Dia nanyain lo."

Shafia menyatukan kedua alisnya, "nanyain gue?" Nana mengangguk.

"Nanyain soal apa?"

"Tipe cowok idaman lo kaya gimana."

Tak SamaWhere stories live. Discover now