Nana keturunan Nu'aiman

13 1 0
                                    

Shafia sedikit berlari menyusuri koridor kampus, ia takut nanti ketinggalan kelas karena mata kuliah pertama adalah dosen killer yang ditakuti oleh para Mahasiswa.

"Huhh.... Huh.... " Shafia bernafas lega karena sang dosen belum masuk ternyata.

"Nah nongol juga lo, gue kirain telat."

"Tenang, gue nyupir kecepatan super kok," canda Shafia lalu duduk di kursinya.

"Lagian kemana aja lo sampe lupa kalau ada kelas? Punya anak sama laki kaga!"

Shafia menepuk bahu Nana cukup keras. "Lo kalau ngomong jangan sembarangan dong, entar kedengeran yang lain gimana?"

"Ya gapapa, kan lo juga bakalan punya anak laki," jawab Nana dengan santainya.

Shafia hanya mendengus kesal.

"Oh ya gue punya gosip nih. Biar lo gak ketinggian info."

"Istighfar Na, gosip itu menggugurkan pahala!"

"Ishh, enggak gosip beneran kok. Cuma sekedar info ter-update kampus aja."

"Bener nih? Nanti ujung-ujungnya ngegosip."

Nana menggeleng. "Enggak, kali ini serius."

"Yaudah apa."

"Hari ini kita kedatangan dosen baru, dia ngajar matkul Filsafat dakwah," jelas Nana antusias.

(Shafia kuliah di Universitas Pujangga jurusan Dakwah dan komunikasi Penyiaran islam)

"Yaudah sih, emang apa urusannya dengan gue?"

"Gak ada, cuma ngasih tau aja. Kali aja lo mau jadiin dia gebetan."

"Heh! Itu zina!"

"Iya iya tau Sha, cuma bercanda kok."

"Emang kapan lo serius."

"Yaelah, ngomong sama lo kaga bakal ada habisnya," ujar Nana menghela nafas panjang.

"Omongan gak bakal habis kalau gak dimakan."

Nana semakin dibuat heran. "Tuh kan, kalau lo laper jadinya ngelantur."

"Gue gak laper ya, cuma kurang makan aja, makanya perut keroncongan."

"Sama aja julehah!"

Tak berapa lama terdengar suara langkah kaki mendekat kearah kelas mereka, pertanda dosen killer akan segera masuk kelas.

...🌼🌼...

Jam Ishoma (istirahat makan sholat), Shafia memutuskan untuk ke musholla terlebih dahulu sebelum ke kantin.

"Kenapa gak ke kantin aja dulu Sha? Entar makanan pada abis diborong, lagian gue udah laper banget nih," gerutu Nana.

"Sholat dulu Na, biar keliatan dikit islamnya. Lagian adzan udah bunyi tadi, gak boleh nunda sholat. Kalau emang udah habis yaudah lo puasa aja," ujar Shafia terkekeh saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

"Percuma puasa tapi gak sahur, mati kelaperan gue."

"Gak ada orang mati karena puasa. Kalaupun ada mungkin dia punya penyakit tertentu."

"Ya... Ya... Ya... Oke deh, kita sholat dulu. Debat sama lo gak bakalan menang."

"Nah gitu dong, diajak sholat aja susah banget kaya ngajak orang kafir. Jangan-jangan lo cucunya Fir'aun," canda Shafia membuat Nana menampar bahunya.

Tak SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang