Spine Breaker mungkin adalah julukan yang cocok untukku. Aku adalah si pembuat masalah dan Ayah yang selalu membereskannya dengan uang. Memangnya hidupku semudah itu? Tidak! Aku selalu berakhir babak belur di tangan Ayah.
Berawal dari pertemuan tida...
Aku membawa Jungkook ke apartemenku setelah Yoongi-Hyung memintaku untuk menjaganya. Yoongi-Hyung bilang, sebelumnya mobil Daejib lagi-lagi terlihat di sekitar Kedai Gogi Go dan mengikuti Jungkook ke pusat penahanan. Kami takut kalau kami kalah cepat dari Daejib dan saksi kunci kami berada dalam bahaya.
Sejujurnya aku kaget saat mendengar cerita dari Yoongi-Hyung. Jungkook sudah berbuat hal sebanyak itu. Ia datang ke kantor kejaksaan untuk menemui Yoongi-Hyung. Jungkook yang memberitahu bahwa rekaman CCTV yang selama ini digunakan dalam persidangan bukanlah rekaman asli, sehingga Yoongi-Hyung mencarinya di gudang.
Jungkook juga telah mengunjungi Kim Nam-ok tanpa sepengetahuan siapapun. Yoongi-Hyung baru tahu karena ia melihat daftar pengunjung tahanan untuk kepentingan penyidikan.
Aku harus menjaga Jungkook dari orang-orang Daejib. Bahkan Taehyung..., hmm, sejujurnya aku ingin mengecualikan Taehyung karena dia adalah sahabatku, tapi Yoongi-Hyung bilang Taehyung adalah orang pertama yang harus diwaspadai. Apalagi warisan dan kehidupan Taehyung dipertaruhkan. Kejatuhan Daejib dan terbongkarnya kejahatan Kim Seokwoo bisa membuat Taehyung kehilangan kesempatan untuk mendapatkan warisan.
Namun...
Mataku terbebelalak ketika melihat sepatu Taehyung berada di rak sepatuku. Kupikir anak itu sedang tidur-tiduran di sofa atau mencuri minuman kaleng di kulkasku, namun pintu kamarku terbuka dan suara benda jatuh terdengar.
Aku dan Jungkook saling menatap selama sedetik lalu berlari menghampiri sumber suara. Langkahku berhenti dan mematung seketika ketika melihat Taehyung terduduk di depan meja komputerku. Aku pun menoleh melihat komputerku yang menyala sedang memutar video yang baru-baru ini kupulihkan.
"Taehyung!" teriakku lalu menghampirinya.
Aku tidak bisa menolong Taehyung ketika Jungkook mulai menarik dan memukuli Taehyung dengan brutal. Beberapa kali aku hendak menghentikan Jungkook dan berusaha merebut Taehyung darinya. Jungkook selalu berhasil menjauhkanku dari Taehyung dan kembali memukulinya hingga babak belur.
Aku sedikit menyesal karena meninggalkan Taehyung sendirian di apartemenku dalam kondisi parah. Aku mengejar Jungkook dan mengajaknya bicara. Tidak punya pilihan, aku membawanya menjauh dari Taehyung. Kami duduk di dekat taman kota.
Aku menyerahkan botol air mineral padanya. "Tenangkan dirimu, baru aku akan bicara."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kau juga tahu tentang Kim Taehyung?" tanyanya setelah meneguk minuman.
"Maaf," jawabku pasti membuatnya kecewa.
"Kalian sama saja. Sejak awal, kenapa kau juga menyembunyikannya, Hyung?"
"Alasannya bukan karena kasus pembunuhan itu, Jungkook. Kami semua tidak tahu apa-apa saat itu. Ia tahu kamu membenci Daejib, jadi Taehyung menyembunyikan identitasnya. Taehyung hanya tidak ingin dibenci olehmu."
