I DON'T KNOW ANYTHING

51 9 7
                                    

KIM TAEHYUNG


"Oi, Jungkook! Mau kemana?" sapa Jimin dari dalam mobil saat kami melihat Jungkook berdiri di halte bus sambil menenteng tas olahraga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oi, Jungkook! Mau kemana?" sapa Jimin dari dalam mobil saat kami melihat Jungkook berdiri di halte bus sambil menenteng tas olahraga.

"Kalian lagi? Mau ikut denganku ke sarana olahraga?" tanya Jungkook.

"Naiklah, ayo kita pergi bersama," jawab Jimin membuat bocah itu segera bergabung dengan kami menuju ke sarana olahraga.

Malam ini adalah malam tahun baru, tapi aku masih mengikuti kemana pun Jimin pergi hari ini. Sepeninggal Min Yoongi pagi tadi dari apartemen Jimin, tanda tanya besar masih hinggap di dalam kepalaku. Jimin sendiri tidak membicarakan apa-apa soal tujuan Min Yoongi datang.

"Malam nanti, kau harus pulang ke rumah, Taehyung," sahut Jimin sambil menyetir, membuatku merasa ditolak untuk merayakan tahun baru bersamanya.

"Kau mau pulang ke rumah orangtuamu?" tanyaku pada Jimin.

"Tentu saja, aku masih anak muda yang harus merayakan tahun baru bersama keluarganya."

"Baiklah, biarkan aku merayakan tahun baru denganmu saja, Jungkook," kataku menengok kepada yang termuda di antara kami.

"Kedai kami tetap buka, jadi aku akan merayakan tahun baru bersama ibuku sambil memanggang daging untuk pelanggan," jawab Jungkook.

Selama beberapa waktu, Jungkook berolahraga sendirian. Melihat Jungkook berolahraga membuatku merasa loyo. Ia mengakhiri latihannya dengan berlatih tinju, sementara aku dan Jimin malah bermain basket di lapangan indoor.

"Lihat itu, Jungkook sudah selesai," ujar Jimin membuatku batal menembakkan bola ke ring.

Jungkook mengelap peluh yang memenuhi wajah dan lehernya. Ia lalu menghampiri kami dan merebut bola dariku. Aku heran dia masih lincah sekali hingga berhasil memasukkan bola ke ring dengan apik meskipun telah menghabiskan waktu di gymnasium dan berlatih tinju. Apakah anak itu tidak pernah kehabisan tenaga?

"Ayo, berhenti bermain. Jungkook akan mengalahkan kita," sahut Jimin kini melipir ke pinggir lapangan membuat Jungkook cemberut.

"Jahat sekali! Aku tidak boleh bergabung?"

Aku hanya terkekeh lalu menyambar botol air mineral yang terletak di kursi pinggir lapangan. Aku meneguknya sambil memperhatikan Jungkook yang sibuk menggulung lengannya.

"Wah! Otot lenganmu menakutkan," komentarku.

"Kau mau dipukul? Mungkin kamu bisa terdorong sampai ke ujung sana, Hyung," katanya sambil menunjuk tribun atas stadion.

...

Aku cukup sadar diri karena Jimin sudah punya rencana di malam tahun barunya. Malam ini cukup dingin sehingga aku mengeratkan mantel yang kupinjam dari lemari apartemen Jimin. Aku berniat pulang ke rumah, tapi keramaian kota membuatku ingin mampir ke suatu tempat. Aku pergi ke Indigo Café langganan ibuku, yang menjual macam-macam cake dan dessert manis kesukaan Ibu. Aku ingin membawakan sesuatu untuk Ibu.

SPINE BREAKERWhere stories live. Discover now