NOT MY HABIT

64 9 2
                                    

Mari berkhayal bersamaku, 

Membayangkan Taehyung yang boyfriend-able


JEON YURI


Aku mengenakan pakaian hangat dan syal sesuai yang diinginkan Taehyung. Aku pun berdiri menunggunya di depan halte bus dekat rumah. Ia benar, hari ini udara sangat dingin. Salju telah menumpuk di mana-mana. Telapak tanganku mulai kedinginan jadi aku meniupnya beberapa kali dengan napasku yang lumayan hangat.

Motor besar menepi dan si penunggang membuka kaca helmnya. Kulihat mata Taehyung yang tajam dan indah sedang tersenyum ke arahku. Ia mengangkat tangan untuk menyapaku. Aku menghampirinya cepat-cepat karena udara semakin dingin.

Ia mengenakan lagi jaket kulit yang tempo hari dipinjamkannya kepadaku. Entah mengapa hari ini jaket itu terlihat jauh lebih bagus saat ia kenakan.

"Naiklah dan pegangan yang erat," katanya sambil memberikanku helm yang lebih kecil daripada miliknya.

"Naiklah dan pegangan yang erat," katanya sambil memberikanku helm yang lebih kecil daripada miliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejujurnya kami sama-sama tidak menyangka janjian itu benar-benar terlaksana. Aku pun bingung kenapa aku mudah sekali memenuhi ajakannya untuk makan malam bersama.

Aku naik ke atas motornya yang lumayan tinggi. Aku memandang punggung Taehyung dan merasa sedikit ragu untuk berpengangan padanya karena ini bukan kebiasaanku.

"Pagangan yang erat. Kalau tidak, kamu akan kedinginan. Angin malam di musim dingin sangat tidak bersahabat," ucap pemuda itu lalu melajukan motornya.

Bagaimana mungkin punggungnya ternyata sebesar ini. Aroma parfumnya pun menyengat di hidungku. Mengapa aku baru menyadari pemuda yang urakan ini tidak seburuk itu? Tidak, tidak! Saat ini, aku hanya memenuhi permintaan Taehyung sebagai balasan atas kebaikannya.

...

Kami sampai di sebuah restoran mewah. Taehyung terlihat sudah familiar dengan tempat ini. Kurasa dia sudah beberapa kali berkunjung untuk makan malam di sini. Atau mungkin dia pernah berkencan dengan seseorang disini.

"Ini tempat kesukaan ibuku. Jadi, tidak ada wanita lain yang kubawa ke sini selain ibuku dan kamu. Berbanggalah sedikit," katanya.

Oh baiklah, pertanyaan yang terlintas di kepalaku langsung terjawab. Rupanya ia sudah pernah kemari bersama ibunya. Apa dia tipe pria semanis itu? Tidak cocok dengan gayanya.

Seorang pelayan membawa kami menuju salah satu meja di dekat jendela besar. Aku merasa takjub begitu melihat interior tempat itu seperti mengajakku masuk ke dalam dongeng putri-putri kerajaan. Musik yang mengalun di dalam adalah musik jazz yang elegan, tentu masih tidak cocok dengan gaya Taehyung yang urakan.

Aku melirik kepada Taehyung saat membaca buku menu. Aku sama sekali tidak familiar dengan nama-nama makanan yang tertulis di buku menu, tapi Taehyung terlihat sedang menunjuk-nunjuk menu sambil berpikir. Pandanganku juga fokus pada harga makanan yang tidak pernah kuduga.

SPINE BREAKERWhere stories live. Discover now