THE RECORDING

72 14 23
                                    

MIN YOONGI


Tanda pengenal milikku terjatuh dan hampir saja tertinggal di lokasi saat aku sedang menyidik pembunuhan di sebuah klub. Semua itu karena aku terburu-buru kembali ke Kantor Kejaksaan. Investigator yang bekerja denganku, Bae Junho, baru saja menelpon. Ia mengatakan ada sebuah paket yang dikirimkan oleh anonim ke divisi kami.

"Aku sudah membukanya. Ada sebuah disket yang berkaitan dengan pembunuhan Jeon Jung-il. Anda harus segera mengeceknya, Jaksa Min."

Disket itu berisi file rekaman kamera dashboard yang telah disegel dengan rapi. Tentu saja, rekaman itu bukan sembarang rekaman. Rekaman itu merupakan salah satu alat bukti yang dapat mengungkap kebenaran. Namun, rekaman itu sama sekali tidak pernah muncul dalam pemeriksaan dan persidangan dua belas tahun yang lalu.

Aku harus memulai penyidikan dan membuka ulang kasus ini. Aku yakin sekali, pengirimnya mencoba memberitahuku bahwa pelaku pembunuhan Jeon Jung-il belum tertangkap dan Kim Nam-ok bukanlah pelakunya.

...

Kutemukan sebuah memo di atas meja kerjaku. Kepala Divisi Pembunuhan yang merupakan atasanku sepertinya telah mendengar tentang video yang kudapatkan dari anonim. Melalui memo tersebut, ia memintaku untuk menyerahkan rekaman itu padanya atau setidaknya berhenti melakukan penyidikan lebih lanjut.

Aku meremat memo itu lalu meraih jas hitam yang tersampir di pojok ruang kerjaku. Aku menyambar tanda pengenal yang tergeletak di atas meja lalu keluar dari ruangan tergesa-gesa. Sambil mengatur napas, aku mengalungkan tanda pengenal yang jarang sekali kukenakan.

Aku mengetuk pintu ruangan Kepala Divisi Pembunuhan lalu masuk sebelum dipersilakan. Aku melihatnya sedang menyeruput kopi panas dari cangkirnya. Ia melirikku sambil menyunggingkan senyum.

"Sudah kuduga kau akan seperti ini," balas Kepala Divisi Oh Daehyun.

"Aku sudah lihat rekamannya."

"Kalau begitu, buang saja dan berhenti. Atau serahkan padaku. Aku akan melenyapkannya!"

"Mana bisa begitu, Pak! Aku yakin ada kesalahan selama proses penyidikan sampai persidangan. Video itu dapat mengungkap kebenaran!" ucapku emosi.

"Jaksa Min, kau tidak tahu siapa yang kita hadapi! Kejaksaan bisa hancur kalau kita bertindak gegabah!"

"Aku tidak peduli. Berikan surat perintah penyidikan padaku!"

Aku segera keluar dari ruangan sambil membanting pintu. Oh Daehyun sudah mengenal perangai burukku ini, jadi seharusnya ia paham mengapa aku tidak mau mendengar perintahnya.

Aku akan tetap membuka ulang kasus ini. Aku melihatnya dengan jelas di rekaman itu, Kim Nam-ok bersama dengan seseorang di sana. Orang itu menganiaya korban dan mengeluarkan pisau dari sakunya. Orang itu menusuk korban di perut beberapa kali. Sayangnya, rekaman itu sepertinya berasal dari kamera dashboard mobil yang terparkir di belakang mereka dengan jarak cukup jauh. Jadi, aku tidak dapat mengidentifikasi siapakah yang berdiri bersama Kim Nam-ok di sana.

 Jadi, aku tidak dapat mengidentifikasi siapakah yang berdiri bersama Kim Nam-ok di sana

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
SPINE BREAKEROnde as histórias ganham vida. Descobre agora