UNANSWERED QUESTIONS

60 11 4
                                    

MIN YOONGI


Lokasinya di Gilsijang. Bukan berada di proyek Daejang, tapi di sebuah taman bermain yang berada di selatan permukiman sederhana milik penduduk. Setelah menonton videonya, aku menyimpulkan video anonim tersebut berasal dari kamera dashboard yang terparkir di sisi timur taman bermain. Dua orang terlihat berdiri membelakangi kamera, sehingga hanya terlihat punggungnya. Dari posturnya, aku tahu yang manakah Kim Nam-ok dalam video tersebut, dan pria satu lagi masih abu-abu. Sementara itu, Jeon Jung-il berhadapan dengan keduanya.

Percakapan terjadi cukup panjang dan berdebatan sepertinya terjadi di antara mereka. Tak lama kemudian, salah seorang pria yang lebih pendek mengeluarkan pisau dari sakunya. Pria itu kemudian menusuk Jeon Jung-il yang berdiri di depannya, sebanyak dua kali, atau tiga kali, aku tidak begitu yakin.

Kim Nam-ok terlihat berusaha menghentikan perbuatan tersebut hingga pria yang masih misterius itu tersungkur, bersamaan dengan Jeon Jung-il yang merintih kesakitan sambil meremat perutnya.

Zzzzz... video itu mati, sepertinya sengaja dipotong.

...

Aku memperkenalkan diri saat wanita paruh baya dari Kedai Gogi Go membukakan pintunya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Aku memperkenalkan diri saat wanita paruh baya dari Kedai Gogi Go membukakan pintunya. Wanita itu memperkenanku masuk dan duduk di salah satu meja kedai. Ia menghidangkan kopi hitam karena aku yang memintanya. Kemudian, ia duduk di depanku.

Aku menunjukkan tanda pengenalku padanya, lalu meletakkannya di atas meja. Aku mengeluarkan buku catatan dan pena untuk melihat catatan-catatan yang semalam telah kutulis sebelum nekat menemui Nyonya Yuyeon.

Namun, Nyonya Yuyeon tidak banyak bicara. Wajahnya menunjukkan gurat ketakutan dan kecemasan. Aku pun menjadi geram karena tidak ada pertanyaan yang bisa dijawab sesuai ekspektasiku. Hingga tak sadar, aku memukul meja dan menanyakan hal krusial tanpa basa-basi.

"Jika ditemukan bukti baru, apakah Anda setuju jika kasus ini dibuka lagi?"

Tiba-tiba, seorang pemuda menimbulkan suara berisik dari arah pintu geser. Ia lalu menerjang dan menarik kerah pakaianku. Ia memaksaku berdiri dan mendekatkan wajahku dengan wajahnya. Wajahnya memerah dan mata besarnya menatapku nyalang.

"Katakan apa yang kau ketahui! Kim Nam-ok bukan pelaku sebenarnya, kan?!" pekiknya.

Dengan mengerahkan segenap kekuatan, aku melepaskan cengkraman bocah yang sangat kuat itu. Aku merapikan pakaian dan dasiku yang terkoyak, lalu menatapnya tajam. Kurasa, dia adalah anak laki-laki keluarga Jeon.

"Tenangkan dirimu, Jungkook!" teriak seorang gadis yang datang bersamaan dari arah pintu geser.

Satu lagi, bocah yang baru-baru ini masuk dalam daftar penyidikanku terlihat mengekor dengan wajah tanpa dosa. Sedikit sulit menemukan bocah itu di seluruh portal berita dan media lainnya, tapi berkat informan terbaikku, aku bisa menemukan anak bungsu Kim Seokwoo. Bocah yang tiba-tiba muncul di Kedai Gogi Go beberapa hari yang lalu dan berteman dekat dengan kakak-beradik Jeon ini mencuri perhatianku.

SPINE BREAKERDonde viven las historias. Descúbrelo ahora