Kekanakan (67)

785 140 86
                                    

Kalau lagi bisa update dan semangat nulis tuh rasanya pengen update terus. Soalnya kalau lagi ga bisa, lama bgt ga update 🥲

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Selamat pagi, Junjun...." Sapa Jungwoo pada putra sulungnya yang wajahnya pagi ini muncul saat Jungwoo membuka mata. Sepertinya Dejun masuk ke kamar utama beberapa saat lalu.

"Pagi, Pabbi..." Bisik Dejun dengan mata masih separuh terpejam dan rambut berantakan.

"Junjun Gege bangunnya pagi sekali?" Jungwoo perlahan duduk dan kemudian merentangkan tangannya sebelum Dejun dengan senyum mengembang melemparkan dirinya ke dalam pelukan Jungwoo.

"Aigoo... Bayinya Pabbi..." Bisik Jungwoo, memejamkan matanya dan menikmati pelukan putra sulungnya pagi ini.

"Baba bobo?" Bisik Dejun, masih dipeluk Jungwoo dengan erat.

"Iya, Baba masih bobo. Biarkan saya, ya? Baba semalam tidurnya malam sekali menunggu Pabbi pulang." Bisik Jungwoo. Semalam memang Jungwoo kebagian shift malam di rumah sakit.

"Iyah..." Dejun hanya tersenyum dan semakin erat memeluk Jungwoo.

"Iiih... Kok pagi-pagi sudah pelukan tapi Baba tidak diajak?"

Dejun menoleh kembali ke arah Lucas, masih sembari memeluk Jungwoo dan memperhatikan Babanya itu kini duduk dan mendekat pada Dejun dan Jungwoo.

"Baba juga mau ikuuuut..." Rengek Lucas, menempelkan dagunya yang kasar karena belum bercukur ke pipi Dejun.

"Aaaaaaaak!!! Babaaaaa!!!" Jerit Dejun yang langsung berusaha mendorong wajah Lucas dari dirinya.

"Kenapa siiih? Kan geli-geliiii..." Lucas kembali mengusakkan dagunya yang penuh dengan rambut jenggot yang baru tumbuh ke pipi Dejun.

"Lucas... Babe.. Sudah, ah! Jangan kekanakan!!" Jungwoo menarik Dejun semakin erat ke dalam pelukannya dan memunggungi Lucas.

"Kok begitu??? Baba kan cuma mau cium Xiaojun Gege. Pabbi juga cium Gege dari tadi tidak apa-apa." Protes Lucas. Jungwoo juga belum bercukur, tapi sejak tadi tidak apa-apa jika menciumi Dejun.

"Pabbi...." Dejun merengek pada Jungwoo dan menenggelamkan wajahnya di dada Jungwoo dengan kedua tangan mencemgkram erat lengan baju Pabbinya. Jungwoo tidak pernah sengaja mengusak-ngusakkan janggut kasarnya dengan sengaja pada Dejun seperti yang dilakukan Lucas pada putra mereka. Tentu saja Dejun tidak pernah keberatan kalau Jungwoo menciuminya pagi-pagi.

"Sudah lah, Cas. Jangan kekanakan begitu." Omel Jungwoo saat Lucas tetap berusaha mencium Dejun kembali. Dejun mendongakkan kepalanya dan menatap Jungwoo dengan dahi berkerut saat mendengar Jungwoo menyebut Lucas kekanakan.

"Sudah, yuk. Pabbi dan Gege keluar kamar saja." Ajak Jungwoo yang perlahan berdiri dan menggendong Dejun.

***

"Kyahahahaha.. Kyahahahahahahahaha..." Yangyang tertawa terbahak-bahak saat Lucas mengangkat sendok berisi darah segar tinggi-tinggi sebelum kemudian dibawa menukik ke atah mulut Yangyang.

"Aaaaaaaaaaaaam..." Lucas melewatkan sendok di tangannya melalui belakang kepala Yangyang dan masuk ke dalam mulutnya sendiri.

"Hmmm..." Lucas memejamkan matanya dan menggeleng-gelengkan kepala. Sementara Yangyang kembali tertawa terbahak-bahak dan mengangkat sippy cupnya tinggi-tinggi.

Jungwoo hanya bisa menghela nafasnya melihat kelakuan Lucas pagi ini. Tepatnya beberapa hari belakangan ini.

Orang mungkin mengira Lucas sedang menyuapi Yangyang, namun sebenarnya Lucas hanya bermain-main dengan sarapannya sendiri. Yangyang selalu minum dari sippy cupnya di rumah, begitu juga dengan Dejun. Namun Lucas beberapa hari ini bilang ia ingin mencoba menyuapi Yangyang dengan sendok, karena iri melihat Johnny yang menyuapi Kun. Meski pada akhirnya Lucas yang minum darah seperti makan sup.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Where stories live. Discover now