Baby Moon (30)

1.4K 181 34
                                    

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Ini kenapa embulnya Popi cemberut terus dari kemarin?" Doyoung meletakkan segelas darah hangat di meja makan dan membelai rambut Haechan.

"Kenapa sayang?" Tanya Doyoung kembali, sejak kemarin Haechan terlihat sangat tidak bersemangat.

"Gapapa." Haechan meraih segelas darah yang tadi dibawakan Doyoung dan mulai minum darahnya dengan perlahan.

"Popi hari ini bolos kerja lagi?" Tanya Haechan, mengernyitkan dahinya saat ia baru menyadari kalau Doyoung hanya mengenakan kaus dan celana jeans, sementara Taeil sudah rapi dengan kemeja dan celana panjangnya. Sudah tampak siap untuk berangkat ke kantor.

Doyoung terdiam dan menoleh ke arah Taeil yang kini juga ikut diam dan saling bertatapan dengan Doyoung.

"Uhmmm.. Itu..." Taeil membenarkan posisi duduknya dan mulai menjawab pertanyaan Haechan.

"Popi sedang kurang sehat." Jawab Taeil yang langsung saja dipelototi oleh Doyoung.

"Popi sakit?" Haechan langsung menoleh pada Doyoung dan menatap Popinya dengan khawatir.

"Tidak kok... Tidak." Doyoung langsung menggelengkan kepalanya.

"Popi hanya kecapean dan agak lemas. Tapi tidak sakit kok.. Popi cuma ingin ambil cuti." Bohong Doyoung. Rencananya hari ini ia akan ikut mengantar Haechan ke sekolah lalu ke rumah sakit bersama Taeil dan memeriksakan kehamilannya. Memastikan kalau ia betulan hamil.

"Cuti itu apa?" Tanya Haechan, sebelum kembali menegak darah di gelasnya.

"Popi ambil libur, tidak kerja dulu." Jelas Doyoung.

"Lama?" Tanya Haechan kembali.

"Hmmmm... Mungkin beberapa hari? Nanti Popi pikirkan lagi mau ambil cuti lebih lama lagi atau tetap berangkat bekerja." Jawab Doyoung. Kalau ia betulan hamil, tentu saja Doyoung harus bersiap mengambil cuti dan menghilang dari kehidupan sosialnya dengan para manusia untuk beberapa waktu. Tidak mungkin Doyoung berkeliaran di sekitar manusia dengan perut buncit karena hamil.

"Popi harusnya kerja aja.. Ga usah cuti lama-lama..." Keluh Haechan yang kemudian mendengus pelan.

"Hahahaha kok gitu sih chan? Echan tidak suka kalau Popi di rumah saja dan tidak bekerja?" Taeil tertawa terbahak-bahak melihat Doyoung menjitak pelan kepala Haechan yang langsung mengaduh dan mengusap-usap kepalanya.

"Tuh kan. Baru cuti aja Echan udah dijitak." Haechan terus saja mengusap-usap kepalanya yang tadi dijitak Doyoung.

"Nanti kalau Popi cuti lama-lama, kepala Echan bisa benjol."

Tawa Taeil langsung pecah begitu mendengar keluhan Haechan.

"Oh gituuu.. Yaudah Popi pencet-pencet aja pipi Echan seperti ini ya? Biar kepala Echan ga benjol." Doyoung menekan kedua pipi Haechan dengan gemas menggunakan telapak tangannya.

"Aaaaaaak... Popiiii!!!" Teriak Haechan, berusaha menyingkirkan tangan Doyoung dari pipinya.

"Sakiiiiit...." Bisik Haechan, kini mengusap-usap pipinya saat Doyoung melepaskan pipi Haechan.

"Hahahaha Sudah... Darahnya habiskan dulu nanti terlambat loh." Doyoung tertawa pelan dan menggeser gelas darah Haechan yang masih terisi separuh.

"Haaaaah.. Popi jahat banget." Bisik Haechan, masih mengusap-usap pipinya yang terasa sedikit pegal.

***

"Jangan nakal sama temannya ya!!" Teriak Doyoung saat Haechan menutup pintu mobil.

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum