(36) Penjelasan untuk Haechan

927 157 85
                                    

Ini FULL obrolan Taeil dan Haechan ya...

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Chan... Minum darah dulu yuk?" Taeil mengetuk pintu kamar Haechan tiga kali sebelum kemudian masuk ke kamar putranya. Di tangannya, Taeil membawa nampan berisi segelas darah, puding dan beberapa bungkus jelly darah.

"Ini Papa bawakan Echan darah. Baru dikirimkan Om Yuta loh, Papa juga bawakan Echan puding dan jelly." Taeil duduk di tepi ranjang Haechan dan menatap putranya yang tiduran berbungkus selimut dan memunggungi Taeil.

"Chan... Echan belum minum darah dari pagi." Bujuk Taeil kembali. Sejak semalam Haechan marah pada Taeil dan mengurung dirinya di kamar. Meski pintu kamar Haechan tidak dikunci, namun Haechan mogok minum darah sejak pagi tadi dan tidak mau berangkat ke sekolah.

"Chan..." Taeil meletakkan nampan di tangannya ke meja nakas Haechan.

"Aaaaak!!" Haechan langsung berteriak dan menepis tangan Taeil yang baru saja memegang bahu Haechan.

Taeil menghela nafasnya dan diam menatap Haechan yang dengan cepat kembali menyembunyikan wajahnya di balik selimut.

"Echan mau sampai kapan ngambek pada Papa dan Popi? Mau sampai kapan tidak mau minum darah?" Tanya Taeil.

"Papa jahat!!!" Teriak Haechan, tidak menjawab pertanyaan Taeil.

"Memangnya Papa melakukan apa? Kok jahat?" Tanya Taeil, mencoba terus bersabar dengan Haechan. Doyoung juga sejak pagi tadi terlihat lemas dan tampak kurang sehat. Sekarang bahkan Doyoung hanya tidur di kamar utama, dan tidak berselera minum darah.

"Coba Echan jelaskan pada Papa, kok Papanya Echan dibilang jahat?" Taeil menggeser duduknya semakin dekat dengan kepala Haechan.

"Papa jahat kenapa sayang?" Tanya Taeil kembali, kali ini mencoba membelai kepala Haechan di balik selimut.

"Karena adik bayi? Echan tidak mau punya adik?" Taeil. Kali ini Haechan tetap diam, membiarkan Taeil membelai kepalanya.

"Kalau karena adik bayi, Papa tidak jahat dong." Taeil tersenyum saat perlahan Haechan menurunkan selimutnya dan berbalik badan menghadap Taeil.

"Papa dan Popi jahat!!" Teriak Haechan kembali, menatap tajam Taeil.

"Tidak. Papa dan Popi tidak jahat." Elak Taeil.

Haechan tampak tidak terima dan terus menatap Taeil.

"Papa tidak merasa berbuat jahat pada Echan." Taeil.

"ECHAN GAMAU PUNYA DEDEEEEE!!!" Teriak Haechan dengan kesal. Kedua matanya kembali berair, siap menangis.

"Echan tidak mau punya adik, jadi Papa jahat?" Tanya Taeil, dengan jari telunjuk kanan menunjuk dirinya sendiri.

"ECHAN UDAH BILANG SAMA PAPA!! JANGAN PINDAHIN ADIK BAYI!! Hiiksss..." Haechan mulai menangis dan terus menatap Taeil.

"Tapi Papa bohong.. Papa pindahin adik bayii... Hiksss... Hiksssss..." Haechan memukulkan tangannya ke selimut yang ia kenakan dengan kesal.

"Papa bohong? Papa bohong apa?" Taeil mengernyitkan dahinya dengan bingung.

"Hikkss.. Bohong.. Papa bohong.. Katanya tidak pindah.. Katanya tidak pindahkan adik bayi ke Ppoㅡ poppii.. Hiksss..." Haechan terus menangis sesegukan.

Taeil menghela nafasnya dan menatap Haechan yang berlinang air mata.

"Papa dan Popi tidak tahu kalau adik bayi pindah betulan..." Taeil.

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Where stories live. Discover now