✨Bonus - When Pabbi Goes to Work✨

1.2K 133 89
                                    

Hai hai semuaaaa

Sebelumnya aku mau minta maaf karena ga bisa menepati janjiku yang mau update di akhir Oktober setelah project besar pekerjaanku selesai

Ternyata setelah itu aku ditugasin ke luar kota, sempat tepar dan kena semacam writer block.
Aku gabisa nulis untuk beberapa saat kemarin. Untungnya ada yang bersedia bantuin dan kasih banyak masukan. Thankyou...

Dan mohon maaf kali ini aku belum bisa update kelanjutan chapter sebelumnya dan malah update bonus chapter.

Aku baru bisa nulis yang simpel begini buat pemanasan biar aku terbiasa lagi menulis. Jujur aku bener-bener stuck setiap kali mencoba nulis cerita-cerita yang udah ada di akun ini.

Aku juga mengharapkan feedback kalian, biar aku ga terlalu stuck lagi. Jujur aku bisa nulis ini juga setelah ngobrol dan banyak diskusi sama salah satu reader tentang cerita di sini. Dan itu sangat membantu aku buat munculin ide, dan kemauan untuk nulis.

Sekali lagi maaf, karena aku updatenya lamaaa banget. Dan terimakasih kalian udah mau menunggu dengan sabar. 😭

Sayang kalian banyak-banyak 🫶

Selamat membaca,
✨jangan lupa vote dan comment✨

***

"Jungwoo sayang, aku pulaaaaaaang...."
"Ini ada kiriman darah dari Yuta..."

Jungwoo merapihkan sedikit rambutnya yang baru saja selesai ia sisir sebelum kemudian bergegas ke luar kamar dan menyambut Lucas yang baru pulang kerja.

"Ini tadi sebelum aku masuk rumah ada yang mengantar darah..." Ujar Lucas yang kini mengangkat sebuah kotak yang cukup besar berisi pesanan darah Jungwoo.

"Akhirnya datang jugaaaa..." Jungwoo tersenyum lega dan berjalan mengikuti Lucas ke arah ruang makan.

"Tumben diantar sore? Biasanya pagi." Lucas dengan berhati-hati meletakkan kotak di tangannya ke atas meja makan.

"Iya. Tadi pagi stok darah yang sudah siap konsumsi habis. Jadi harus menunggu Yuta menyiapkan yang baru dulu." Jungwoo dengan berhati-hati membuka kotak yang baru saja dibawa masuk Lucas dan tersenyum senang melihat kantung-kantung darah segar dan beberapa makanan olahan darah lainnya.

"Oiya..." Jungwoo kembali menutup kotak di atas meja dan menoleh pada Lucas sembari terus tersenyum.

"Selamat datang di rumah, Baba.... Muaacchh!!" Bisik Jungwoo sebelum mengecup singkat bibir Lucas yang kali ini ikut tersenyum lebar.

"Baru saja aku mau protes karena belum dapat kecupan selamat datang. Hahahahaha... Terimakasih sayang...." Lucas menarik dagu Jungwoo dengan lembut dan balik mencium bibir Jungwoo cukup lama.

"Sudah ah.. Cepat mandi sebelum anak-anak bangun." Jungwoo melepas tautan bibirnya dengan Lucas dan menepuk-nepuk bahu Lucas yang kini mengangkat kedua alisnya.

"Anak-anak belum bangun?" Tanya Lucas. Biasanya saat ia pulang bekerja, kedua putranya sudah bangun dari tidur siang dan bahkan terkadang sudah dimandikan Jungwoo.

"Belum. Tadi siang tidurnya terlambat karena Yangyang rewel tidak mau tidur. Jadi mereka jam segini belum bangun." Jawab Jungwoo.

"Nanti mandikan mereka sekalian ya?" Jungwoo.

"Ya kalau begitu aku lebih baik mandi nanti saja dong bersama mereka." Lucas menghela nafas pelan dan menatap Jungwoo yang sudah terlihat rapi dengan kemeja biru muda dan celana panjang berwarna putih. Hari ini jadwal Jungwoo bekerja di rumah sakit.

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Where stories live. Discover now