Eat, Eat, Eat (64)

694 127 76
                                    

Hadiah, karena kalian setia dan sabae menunggu  😘

Selamat membaca

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Sisa kepitingnya dibagi dua saja bisa, Ahjumma?" Tanya Ten saat Ahjumma pemilik kedai menanyakan bagaimana Ten akan membawa pulang sisa kepiting yang Ten beli.

"Bisa. Mau sekalian dibungkus dan divakum tiap bagiannya agar mudah nanti menyimpannya?" Tanya si Ahjumma, mencoba menawarkan solusi setelah tadi Ten membeli lobster dan udang untuk dibawa pulang namun minta dibungkus dan divakum dalan jumlah kecil.

"Boleh Ahjumma." Jawab Ten.

"Papah..  Nong Kun pipiting?" Tanya Kun saat mendengar kata kepiting. Hari ini Kun akan makan kepiting super besar yang katanya dagingnya manis dan mantap kalau dikukus.

"Iya, sebentar ya? Kepitingnya Nong Kun, Junhong dan Jongup hyung sedang dimasak dulu." Jawab Ten dengan sabar.

"Om Ten.. Kepiting seram. Uppie mau makan lainnya ada?" Tanya Jongup.

" Tidak seram.. Nanti Uppie coba makan dulu ya? Enak sekali loh. Kalau tidak suka, Om Ten sudah pesankan sup gurita dan kerang. Tapi nanti coba dulu kepiting dan lobsternya, oke?" Bujuk Ten. Sejak tadi Jongup selalu mengeluhkan kepiting dan lobster itu seram dan ia tidak ingin makan.

"Yyuuung. Beyyani, yah? Papi biyyang, beyyani!! Aboweh atut!!" Ujar Junhong, menyemangati kakaknya yang memang lebih penakut daripada Junhong.

"Unong ama nong Kuwn. Beyyani yah?" Kun mengangkat tubuhnya dan duduk berlutut dengan kedua siku di meja, mencondongkan tubuhnya ke Junhong yang duduk di seberang Kun bersama Jongup.

"Kepitingnya yang dimasak 3 kaki ya? Sisanya dibagi dua dan divakum sekalian perbagian. Lalu, udangnya 3kg, jadi 3 bungkus. Lobsternya yang dua besar tadi. Ada lagi?" Tanya si Ahjumma.

"Cheese burger." Bisik Jongup, menatap Ahjumma penjual lobster dengan penuh harap.

"Tidak ada cheese burger, Jongup coba dulu ya makan kepiting dan lobsternya? Betulan enak loh." Ten tersenyum dan kembali mencoba membujuk Jongup yang masih saja tampak murung karena tidak mau makan lobster dan kepiting.

"Uhmmm ada ikan atau makanan laut yang baik untuk dikonsumsi lansia tidak ya, Ahjumma?" Tanya Ten, kali ini mengalihkan perhatiannya dari Jongup dan bertanya pada Ahjumma penjual lobster. Ten membungkus kepiting, udang dan lobster untuk Yongguk dan keluarganya, tapi baru membungkus udang untuk Baekho.

"Kalau untuk lansia, bisa pilih yang banyak lemaknya seperti tuna. Tapi kami sedang tidak ada tuna. Atau abalone? Abalone liar yang ditangkap belakangan ini tidak terlalu besar, tapi bagu-bagus." Tawar si Ahjumma.

"Kalau begitu abalone saja ahjumma, pilihkan 4 abalone yang agak besar-besar. Lalu mau 2 abalone yang ukuran sedang." Ujar Ten.

"Berarti abalone dipacking jadi dua ya?" Tanya si Ahjumma, memastikan.

"Iyah. Duwa ammumaa! Duwa!!" Kun masih berlutut alih-alih duduk dan menunjukkan dua jarinya pada si Ahjumma.

"Hahahaha.. Iya, dua ya. Satu untuk Harabeoji, satu untuk Kun?" Ten tertawa dan membelai rambut Kun yang kini menganggukkan kepalanya.

"Unong? Buat unong manah, Papa Kun?" Tanya Junhong.

"Junhong mau abalone?" Tanya Ten. Junhong langsung menganggukkan kepalanya.

"Abalonenya dua lagi yang ukuran sedang ada, Ahjumma?" Tanya Ten.

"Ada. Tambah 2 lagi yang ukuran sedang ya? Abalonenya juga tidak mau pilih sendiri?" Tanya si Ahjumma.

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Where stories live. Discover now