BAB 38

2.8K 396 44
                                    

Vano berjalan cepat di lobby rumah sakit, Handphone nya terus berdering bergantian menampilkan nama ayah, bunda dan mas andra.

" Ribet !" Gumam vano

lalu notifikasi pesan muncul di handphone vano

MAS ANDRA
Vano, kalo mau kerumah eyang mas temenin ya .. kamu dimana sekarang ? mas jemput

Vano mengabaikan pesan mas andra lalu bergegas memberhentikan taxi di lobby. Taxi melaju menuju selatan jakarta sepanjang perjalanan vano hanya terdiam menatap kosong keluar jendela. 

" Cape banget hari ini, padahal masih siang " gumam vano dalam batinnya

Mobil akhirnya berhenti di depan sebuah rumah klasik putih yang mempunyai gerbang tinggi

Mobil akhirnya berhenti di depan sebuah rumah klasik putih yang mempunyai gerbang tinggi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Makasih pak " ucap vano setelah membayar taksi menggunak Qris handphone nya.

Setelah keluar dari taksi, vano menghela nafas kasar dan berjalan mendekati gerbang tersebut.

" Pak .. Eyang ada ? " Sapa vano kepada security rumah eyang kung

" Den vano, dateng naik apa ? Bapak ada di dalem tapi kaya nya mau pergi " Ucap security tersebut sambil membuka gerbang agar vano bisa masuk

" Makasih pak " Ucap vano

Kemudian vano lanjut berjalan dan vano membuka pintu rumah utama rumah eyang dengan kasar.

" Eyang ... Eyang ... Eyaang ... " Teriak vano di dalam rumah eyang kung nya

"Den vano, Bapak sama ibu ada di kamar .. mau saya bantu panggilkan ? " Ucap bi sumi saat melihat vano berteriak mencari majikannya

Vano hanya mengangguk dan kemudian duduk di sofa ruang tamu, beberapa saat kemudian eyang kung menghampiri vano bersama dengan eyang uti.

" Kenapa kamu cari eyang vano ? " Tanya Eyang kung saat berdiri tepat di hadapan vano

" Eyang kenapa bubarin club basket aku ? " Tanya vano kembali sambil berdiri sejajar depan eyang kung

" Bukan club basket kamu , tapi Club basket Trisatya ! " Ujar Eyang kung dengan nada tegas

" Sama ajah eyang ! untuk vino ? " Cecar vano

" Untuk keluarga ini ! Eyang gak mau perpecahan kembali terjadi di keluarga ini , kelahiran kalian berdua saja sudah menjadi sorotan berbagai pihak .. " Sanggah eyang

" Untuk keluarga ini ? Bullshit .... !! " Umpat vano

" Jaga bicara kamu vano . "

" Apa yang perlu di jaga eyang ? Demi Vino, eyang bubarin club basket trisatya .. padahal sebentar lagi kita mau turnamen .. tapi eyang hancurin semua nya .. eyang hancurin semua kerja keras orang di dalam team ! cuma karena vino !! bullshit tentang vino eyang " Ujar vano penuh dengan amarah

PARHERLIONWhere stories live. Discover now