BAB 19

2.6K 216 21
                                    

Ayah dan bunda berlari di koridor rumah sakit insan surabaya menuju UGD, setelah tadi mendapatkan kabar dari pihak kepolisian bahwa kedua anak kembarnya mengalami kecelakaan mobil. Bunda tidak henti henti nya menangis sepanjang perjalanan menuju rumah sakit. Ayah dan bunda tidak mengira ijin yang di berikan kepada vino untuk pergi bersama vano akan menjadi musibah seperti ini.

Sesampainya di UGD, Ayah langsung menemui perawat yang bertugas di Nurse Station untuk bertanya terkait kedua anak kembarnya.

" Malam sus, saya dapat panggilan dari kepolisian terkait dengan korban kecelakaan, laki laki kembar, umur 17 tahun, posisi dan keadaannya bagaimana ya suster, saya ayahnya " Jelas ayah

" Malam pak, bapak orang tua dari pasien atas nama Guinandra Ravino Cokroatmojo dan Ganendra Rivano Cokroatmojo benar pak ? " Ujar perawat tersebut

" Iyah benar saya orang tua dari Ravino dan Rivano, bagaimana keadaan anak anak saya sus ? " Tanya ayah kembali dengan suara cemas

" Mari pak saya antar " Ajak perawat tersebut

Perawat kemudian membuka tirai kedua dan ketiga dari bangsal UGD tersebut, dan menampilkan kondisi vino yang sedang tertidur dengan infus dan selang oksigen yang terpasang lalu pada tangan kiri nya yang di balut perban tetapi masih mengeluarkan darah yang merembes dari perban tersebut. Sedangkan vano dengan kondisi baru sadar menatap kosong ke arah lampu UGD yang berada di atas nya dengan luka gores dan memar di wajah dan sekujur tubuhnya dengan juga terpasang infus dan oksigen lalu sesekali meringis merasakan nyeri di seluruh tubuhnya.

"Pinggang gue kenapa sakit banget ya, patah apa ?" Tanya vano dalam hati

" Vino .. Vano " Panggil ayah dan bunda bersamaan

Ayah langsung menghampiri vano dan bunda langsung menghampiri vino.

" Apa yang terjadi van ? kenapa kalian bisa kecelakaan seperti ini ? " Tanya ayah kepada vano

Vano menoleh menatap ayah, lalu menjatuhkan air mata nya

" Mobilnya kecelakaan yah " Jawab vano pelan

" Lalu ? apa yang terjadi sama abang kamu ? kenapa abang kamu sekarang engga sadar seperti itu van ? Apa abang kamu terbentur keras ? " Tanya ayah kembali tanpa bertanya dengan keadaan vano

" Aku udah peluk abang untuk lindungin abang yah, tapi semua gelap habis itu. dan aku baru bangun pas udah disini, jadi aku engga tau ayah " Jelas vano lirih

Baru ayah akan bertanya kembali kepada ayah, dokter ugd masuk kedalam tirai vano dan menyapa ayah

" Perkenalkan pak , saya dokter bima. saya dokter ugd yang bertanggung jawab untuk pasien atas nama Ravino dan Rivano " ucap dokter bima memperkenalkan diri

" Saya Adi dok, ayah dari kedua nya .. Bisa saya tau bagaimana keadaan dari Ravino karena vino sendiri adalah pasien yang mempunyai penyakit bawaan " ucap ayah " dan Rivano " Lanjut ayah dengan jeda beberapa saat

Kemudian ayah dan dokter bima mulai menjauh dari brankar vino dan vano

" Jadi seperti ini pak, untuk kondisi Ravino sendiri setelah kami observasi di awal, untuk keseluruhan tubuhnya tidak ada luka dalam yang serius. tetapi saat ini terdapat luka di sisi kiri lengannya akibat terkena pecahan kaca mobil, luka nya dari lokasi kejadian sampai saat ini masih belum berhenti pendarahannya karena seperti nya dari observasi kami, kondisi ravino sendiri pun bukan seperti pasien biasa. jadi kami perlu rekam medis pasien atau saya bisa terhubung dengan dokter penanggung jawab pasien untuk koordinasi terkait tindakan yang akan di ambil. Tapi satu hal yang bisa di pastikan untuk tindakan operasi atau rujuk ravino memerlukan transfusi darah terlebih dahulu. karena darah yang sudah di keluarkan cukup banyak. Setelah kami check untuk golongan darah pasien adalah O-. Golongan yang cukup langka untuk persediaannya, bisa dibantu persiapkan dari sekarang pak bila ada keluarga yang mempunyai golongan darah yang sama " Jelas Dokter bima

PARHERLIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang