BAB 14

2.7K 186 9
                                    

Vano akhirnya di bawa ke UGD RS Persada Insan untuk penanganan lebih lanjut. Bunda panik saat di rumah vano sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi badan yang sangat panas dan berkeringat.

Mas andra yang sedang mengambil jam istirahatnya saat bertugas di ugd terkejut saat melihat adik sepupu nya sudah terbaring di salah satu brankar ugd saat ia kembali ke ugd.

" Vano kenapa lagi tant ?" Tanya mas andra saat menghampiri bunda yang duduk di samping brankar vano

" Andra ? Kamu dinas disini ?" Jawab bunda

" Iyah tant, aku lagi dinas di ugd sekarang, Vano kenapa tant ? Demam nya belum turun turun dari kemarin ? Tadi aku baca dari form observasi panas nya sampai 39,5 derajat " telisik mas andra

" Iyah ndra, drop lagi vano kaya nya, semalem info dari om juga sempet pingsan di ruang tengah, hari ini vano juga tante engga ijinin sekolah dan ujian semesternya dirumah, nah setelah guru nya pulang, vino cerita vano langsung lemes dan vino panggil tante ke taman belakang pas tante dateng ke ruang tengah vano sudah mimisan banyak dan beberapa saat kemudian pingsan lagi ndra " jelas bunda " bingung tante ndra, yang sakit dari kecil itu vino loh ndra tapi udah beberapa waktu terakhir vano terus yang sering sakit " lanjut bunda

" Barang kalau engga di rawat ajah bisa rusak, gimana manusia " batin mas andra

" ya sudah tant, vano kan sekarang sudah di rumah sakit, vano bisa istirahat yg baik disini. Diagnosa awal vano hanya kelelahan dan kurang istirahat. Jadi tante engga perlu khawatir berlebih ya " jelas mas andra

" Jadi vano perlu di rawat ya ndra ? " Tanya bunda yang membuat mas andra bingung

" Ya harus tant, rekomendasi nya begitu dari dokter, memang kenapa tant ? Perawat juga sudah request kamar rawatnya, walaupun keliatannya cuma demam, demam sendiri itu muncul karena ada perlawanan tubuh terhadap virus, kalo demamnya sampai tinggi berarti virusnya juga tinggi tant " ujar mas andra mencoba untuk menjelaskan keadaan vano sesederhana mungkin

" Yasudah, tante kabarin om dulu ya van, tante titip vano sebentar ya " ujar bunda sambil berjalan menjauh dari brankar vano

Saat bunda mulai menjauh, vano membuka mata dan melihat ke arah mas andra

" Mas " panggil vano pelan

" Hei .. kenapa gak ngabarin kalau sakit ? " tanya mas andra sembari mengelus pucuk kepala vano yang berkeringat

" Mas lagi kerja, ayah sama bunda pesen aku gak boleh ngerepotin mas andra " ucap vano

" mas kan gak pernah bilang di repotin sama kamu, ade cuma satu ajah masa di repotin " celoteh mas andra 

Suasana hening sesaat

" aku mau pulang mas " ucap vano memecah keheningan 

" hah ? " 

" aku mau pulang mas, besok aku masih ada ujian " ungkap vano 

" alesannya ujian, tapi hari ini tiba tiba ada disini. mending sekalian ajah disini daripada bolak balik gini " Bantah mas andra " lagian sejak kapan sekolahan kamu engga ada ujian susulan" lanjut mas andra 

" aku harus selesaiin ujian aku tepat waktu mas, engga bisa pake ujian susulan, ayah sama bunda pasti engga di bolehin " jelas vano 

" gimana mau ujian kalo kamu nya lagi sakit gini.. emang sekolah ngebolehin apa siswa yang lagi sakit ikut ujian ? suka aneh ayah sama bunda kamu itu, udah pokoknya kamu istirahat disini dulu sampe badan kamu sehat, tadi mas juga udah bilang sama ayah dan bunda kamu " Tukas Mas andra tidak terima bantahan

Vano terdiam

" Kenapa diem hemm ? ada yang di rasa lagi ? " Tanya mas andra

" gapapa mas, aku cape. mau tidur " sahut vano

PARHERLIONWhere stories live. Discover now