BAB 25

2.7K 212 8
                                    

Hari berganti hari, tidak terasa sudah satu bulan vino menjalani kehidupan sekolah normalnya. Kondisi kesehatan vino juga cukup stabil dalam satu bulan ini vino tidak pernah sakit dan drop karena aktivitas sekolah. Lain halnya dengan vano ia merasa ada rasa yang asing dalam tubuhnya setelah kecelakaan akhir tahun lalu, vano mencoba berfikir positive terhadap apa yang terjadi pada diri nya.

Malam sudah berganti pagi, waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh pagi, dan vano masih tertidur nyenyak dengan selimut nya. Vano baru tertidur sekitar jam empat pagi karena ia harus menyelesaikan PR menggambar anatomi tubuh dari mata pelajaran biologi, karena vano yang menunda nunda untuk mengerjakan PR nya sampai dengan hari deadline pekerjaan tersebut mau tidak mau vano harus menggunakan sistem kebut semalam. Pintu kamar vano kembali di ketuk dan ketukannya kali ini lebih keras dari sebelumnya karena tidak ada jawaban juga akhirnya sosok bunda yang muncul dari balik pintu kamar vano yang di buka. 

" Vano, bangun van .. kamu engga sekolah ?" panggil bunda sembari membuka tirai kamar vano

Vano yang terusik karena sinar matahari, dengan berat hati membuka kelopak mata nya

" 10 menit lagi bunda, aku masih ngantuk " tolak vano dengan menarik selimutnya kembali

" bangun van, ini sudah jam setengah tujuh .. kamu mau sekolah jam berapa ? " ucap bunda

Mendengar ucapan bunda bahwa saat ini sudah pukul setengah tujuh, vano langsung terduduk di tempat tidurnya

" Mati gue telat .. " gerutu vano yang langsung berlari ke kamar mandi untuk cuci muka

Setelah dari kamar mandi vano langsung berlari ke lemari wardrobe nya untuk berganti seragam sekolah. Hari ini vano harus masuk sekolah karena ia harus mengumpulkan tugas biologi nya dan sepulang sekolah ada pertandingan persahabatan dengan SMA Bina Nusa.

Bunda sudah keluar dari kamar vano semenjak vano memasuki kamar mandi, dengan terburu buru vano menuruni anak tangga setidaknya walaupun ia telat tapi tidak terlalu telat walaupun ia tahu akan tetap mendapatkan hukuman.

" Vano jalan duluan bunda, udah telat " Pamit vano saat melihat bunda ada ruang tengah

Vano kemudian membuka pintu utama, dan mulai mencari pak didi.

" Pak didi mana deh, gak tau apa gue udah telat ini " gerutu vano sambil menoleh kanan dan kiri

Beberapa saat kemudian pundak vano di tepuk dari belakang oleh bunda,

" Pak didi udah berangkat van, kamu dari tadi di bangunin mbok ati engga bangun bangun .. jadi vino berangkat duluan " Jelas bunda

" anjir lupa. udah ada vino sekarang .. pak didi bukan supir pribadi gue lagi hadeh nyusahin " batin vano

" Bunda pesenin taksi online ajah ya " Tawar bunda

" Ojek online ajah bund, aku udah telat .. klo mobil kelamaan masuk komplek nya " Jawab vano

" Ini habis ujan, klo nanti dijalan ujan lagi gimana ? " Ucap bunda memastikan

Vano melihat ke arah langit, dan memang kali ini langit berwarna kelabu menutupi matahari yang bersinar. Tapi apa boleh buat vano sudah telat

" Gapapa bunda, aku udah telat " Jawab Vano " aku bawa jaket kok di tas " Lanjutnya

" Ya sudah " Tutup bunda kemudian memesankan ojek online untuk vano " maka nya kamu tuh kalo tidur jangan malam malam, jadi kesiangankan .. sekarang kan sudah ada vino yang satu sekolah sama kamu, engga mungkin kan klo vino ikut terlambat karena nungguin kamu van .. lebih disiplin lagi " Lanjut bunda

PARHERLIONWhere stories live. Discover now