BAB 11

3K 207 24
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 11 Malam, Vano mulai terbangun dari tidurnya. Yang pertama ia lihat adalah mas andra yang sedang sibuk dengan Laptop dan Tabletnya di sofa seberang ranjangnya

" Mas .. " Panggil Vano serak

Mas andra merasa di panggil menoleh kearah vano dan tersenyum

" Udah bangun kamu ? gimana kondisi nya better ? tadi karena kamu masih tidur mas masih masukin infus lagi biar engga dehidrasi " Jelas mas andra melihat vano yang terlihat bertanya terkait kantong infusnya yang berubah warna. dari warna kuning karena vitamin C menjadi warna putih.

" Oh .. udah better mas, sekarang jam berapa ? aku mau pulang " ucap vano

" Udah jam 11 malem, kamu gak mau nginep ajah disini ? besok pagi berangkat ke sekolah dari sini. Pak didi juga udah mas suruh pulang " sahut mas andra

" Kebiasaan, rawat inap berkedok istirahat.. Aku harus pulang mas, aku lupa belum kabarin ayah sama bunda klo aku mampir kesini. " Ujar Vano

" Ayah sama Bunda kamu udah mas hubungi tadi, kebetulan ayah kamu telepon kamu pas kamu tidur jadi mas angkat terus jelasin kondisi nya " Ucap Mas Andra " sudah kamu istirahat disini ajah dlu ya sampe besok pagi. Besok mas yang anterin ke sekolah kamu "  Lanjutnya

" Engga mas, aku harus pulang .. engga mungkin ayah gak nyuruh aku pulang. tadi pagi ayah bilang klo vino lagi engga enak badan. dan mas tau lah klo vino lagi engga enak badan permintaannya kadang engga jelas. aku males drama " Tolak Vano

" Iyah drama nya vino sampe bikin kamu masuk rumah sakit beberapa bulan yang lalu " Sarkas mas andra " Mau keulang ?" Lanjut mas andra 

" Ya jangan sampe lah. udah lah lama debat sama mas andra .. kembali ke perjanjian di awal aku sama dokter mira. aku mau pulang .. karena mas andra udah suruh pak didi pulang. mas harus anterin aku pulang " Tutup Vano final

Akhirnya mas andra menuruti kesepakatan awalnya dengan vano, Didalam perjalanan vano masih menyederkan kepalanya di bangku mobil sembari melihat jalanan yang kosong.

" Inget jangan dingin - dingin dulu, kamu alergi dingin .. kalo malam pakai air panas mandi nya, jangan bikin malu masa keluarga cokroatmojo gak punya water heater sampe kedinginan gitu " Ucap mas andra sembari becanda membuka pembicaraan di mobil

" Iyah mas " Jawab vano singkat " ya orang gila ajah mas yang mandi tengah malem pake air dingin saat tau dengan sadar dia ada alergi dingin " lanjut vano dalam hati

" Kenapa sama ayah kamu, sampe minta maaf dan bilang dingin ? ada hubungannya kamu kedinginan sama ayah kamu ?" Tanya Mas andra tanpa basa basi

" Mas kok tau ?" Tanya vano terkejut dengan pertanyaan Mas andra

" Kenapa sama ayah kamu ?" Tanya mas andra sekali lagi

" Gapapa mas, aku yang salah " Ujar vano seperti tertangkap basah tidak bisa mengelak

" Kenapa sama ayah kamu ?" Tanya mas andra kembali

" Mas andra tau darimana memang ? malam itu engga ada siapa siapa di kamar aku. jangan jangan mas andra pasang cctv di kamar aku ? " tanya vano

" Kejauhan pemikiran kamu, inti nya kenapa sama ayah kamu. mas mau denger . dia sudah main tangan kamu ? karena setau mas ayah dan bunda kamu tidak pernah melakukan tindakan fisik. klo ini sudah main fisik berarti udah Next Level mereka " Jawab Mas andra

Akhir nya vano menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada mas andra. mas andra hanya bisa terdiam mendengar penjelasan vano.

" aku yang salah juga mas, aku juga gak tau kenapa malam itu aku engga bisa kontrol emosi aku terhadap vino. sampe ngelempar mangkok di samping vino. jadi aku engga marah sama ayah yang berbuat seperti itu juga karena aku juga udah berlebihan " ucap vano diakhir cerita nya.

PARHERLIONWhere stories live. Discover now