BAB 26

2.5K 195 3
                                    

Bell masuk berbunyi dan pembelajaran kembali di lanjutnya, bu meri guru biologi sudah memasuki kelas dengan membawa Patung Torso (Anatomi tubuh). Bu meri adalah guru yang tegas, memang bu meri tidak akan memberikan hukuman fisik bagi siswa yang melanggar aturan tetapi bu meri akan langsung menginformasikan kepada wali murid pada hari yang sama bila siswa melanggar aturan atau sekedar tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang ia berikan.

" Anak anak silakan kumpulkan dahulu pekerjaan rumah mengenai gambar anatomi tubuh manusia . setelah itu ibu baru akan jelaskan kenapa ibu memberikan pekerjaan rumah tersebut " perintah bu meri

Semua siswa siswi dikelas langsung berjalan maju kedepan untuk mengumpulkan tugas tersebut.

" Dit, nitip " pinta vano pada radit sembari menyodorkan buku tugas nya

Radit mengangguk dan mengambil buku tugas vano untuk dikumpulkan kedepan.

" Kok engga maju kedepan vin ? udah dikumpulin sama azka ? " Tanya vano pada vino

" Gue lupa engga ngerjain van, bisa di submit nyusul engga sih ? " Sahut vino

" Bukan home schooling, ini sekolah umum mana ada yang bisa nyusul gitu " Jawab vano " Lagian bisa lupa gitu gimana deh ? emang gak lu catet ? " Lanjut vano

" semalem inget, tapi engga keburu klo di kerjain . gue pikir bisa submit nyusul " Jelas vino

" bikin ajah aturan sendiri sana " Tutup vano sarkas

Setelah semua siswa mengumpul tugas, bu meri mulai mengabsen tugas yang sudah di kumpulkan.

" Guinandra Ravino , tugas kamu mana ? " Tanya bu meri dari depan kelas

" hemm .. saya engga ngerjain bu, baru inget semalem tapi engga keburu kalo dikerjain bu .. maaf " cicit vino 

" Haduh .. ibu kan sudah memberikan waktu untuk tugas ini dua minggu, masih ada yang tidak mengerjakan juga. Ibu akan laporkan kepada wali kamu " Ucap bu meri " Vano ngerjain tapi kamu engga, di rumah kalian memang tidak saling komunikasi ? " Lanjut bu meri

Vino hanya terdiam tidak menjawab ucapan bu meri karena ia merasa akan panjang jika ia terus beralasan.

***

Jam pulang sekolah berbunyi, Vano dan radit langsung bergegas meninggalkan ruang kelas karena pertandingan basket mereka akan di mulai jam empat sore. Vino berlari untuk menghampiri vano yang berjalan dengan cepat.

" Vano tunggu ... " Panggil vino

Vano sepertinya tidak mendengar masih terus berjalan bersama teman teman basketnya.

" Adeee .... " Panggil vino kembali

Vano berhenti dan menoleh kebelakang merasa terpanggil. Karena yang memanggil dia seperti itu hanya keluarga nya saja. 

" Dipanggil susah banget deh " cerocos vino saat menghampiri vano

" Kenapa ? Gue buru buru " Sahut vano

" Mau pertandingan dimana ? gue mau nonton " Pinta vino

" Udah bilang bunda ? gue gak mau di salahin klo lu pulang telat "

" Udah, tapi dianterin sama pak didi .. jadi pertandingan dimana ? " tanya vino kembali

" di lapangan basket SMA Bina Nusa, jam empat " Ucap vano

" Okeh, nanti gue nonton ya " Tutup vino sumringah

Kemudian vano kembali berjalan cepat menghampiri teman temannya yang sudah berjalan di depan

" ade .. ade .. baru tau gue lu di panggil ade sama vino, van hahaahaa " kelakar marco

" Berisik lu " tukas vano " gue ketoilet dulu, tar gue langsung nyusul ke bis " Lanjutnya

PARHERLIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang