39-COWOK BERANDALAN

296 55 77
                                    

TERIMAKASIH SUDAH MENGKLIK PART INI.

VOTE DULU SEBELUM BACA.

BANJIRI KOMENTAR KAMU DI SETIAP PARAGRAFNYA!

OKE, SELAMAT MEMBACA ❤☺

___________

"Jangan pernah menilai seseorang dari luarnya saja. Karna bisa saja, isinya tidak seburuk covernya."
____________

Jika kalian bertanya bagaimana perasaan Liona sekarang, maka jawabannya ialah kecewa. Kekecewaan yang bercampur dengan kesedihan membuatnya kini menangis kecil di dalam toilet. Siapa yang tidak sakit melihat suaminya sendiri berpelukan dengan cewek lain? Dan Rivan benar-benar sudah melewati batas menguji kesabarannya.

Liona menghentikkan isakannya dan menghapus air matanya. Dengan menguatkan diri sendiri, ia pun keluar dari toilet. Namun ia kaget mendapati Liam yang berdiri menatapnya dengan cemas.

Liam langsung memegang pundak Liona.

"Lo gapapa, Na?"

Liona hanya terdiam di tempatnya. Lalu dengan gelengan kecil menjawab, "gapapa."

Jawaban itu membuat Liam menghela napas tidak puas dengan jawabannya.

"Jangan keliatan lemah di depan cowok yang udah bikin lo sakit hati, Na. Lo gak perlu menangis hanya karna cowok yang udah kecewain lo," ucap Liam.

Liona menatap Liam tanpa ekspresi.

"Suami lo perlu gue kasih pelajaran? Gue paling gak suka liat cewek nangis hanya gara-gara cowok."

Liona dengan cepat menggeleng. "Jangan, Liam. Biarin gue selesaiin masalah gue sendiri. Dan kalaupun gak bisa selesai," ia menjedanya. "Gue pasti tau keputusan yang terbaik untuk menyelesaikannya," lanjutnya dengan senyuman tipis.

Liam menghela napas. "Yaudah, yang penting lo harus ingat yang gue katakan. Sekarang balik ke kelas ya, gue antar."

Liona mengangguk. Seseorang dari balik tembok yang sejak tadi memperhatikan mereka, langsung mengepalkan tangannya. Sorot tatapannya kini sangat tajam kepada cowok yang pergi bersama Liona. Apalagi mereka saling bergandengan tangan.

"Bajingan! Mati lo, Liam!"

Liam mengantar Liona ke depan kelasnya.

"Btw, nanti lo pulang naik, apa?" tanya Liam.

"Gue–"

"Dia pulang bareng gue!" Seseorang menyahut dari belakang mereka. Liona terhenyak melihat Rivan yang kini menatap Liam di depannya dengan tajam. Di sampingnya ada Herin yang tanpa dosa merangkul lengan Rivan.

Liona dan Liam menatap gandengan mereka itu.

Liam terkekeh sinis. "Mending lo urus aja cewek lo itu. Nyali lo kuat juga gandengan di depan cewek yang udah punya–"

"Diam, sialan!" Rivan menghempaskan tangan Herin kasar dari lengannya membuat ketiganya terkejut.

Rivan tiba-tiba langsung merangkul bahu Liona santai. Ia menyeringai ke arah Liam. Liam mengepalkan tangannya melihat rangkulan Rivan itu.

RIVANDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang