8-TERKEJUT

572 159 83
                                    

Terimakasih sudah mengklik part ini.

Wajib follow akunku sebelum baca.

Tandai typo ✅

_____________

"Semua orang pasti menginginkan kebaikan dan kebahagiaan untuk masa depannya, bukan?"

________

"Ma-maksud lo?"

"Gapapa."

Rivan pun berjalan meninggalkan Liona. Liona berusaha mengabaikan rasa bingungnya dan mengikuti langkah Rivan. Puas berkeliling, akhirnya mereka berdua kini terduduk di rerumputan taman yang luas.

"Lo sering bolos kayak gini?" tanya Liona sambil memandangi anak-anak kecil yang sedang bermain didepan mereka.

"Kadang-kadang aja, kalo gue lagi ada beban pikiran," jawab Rivan.

"Terus lo senang ngelakuinnya?"

Rivan melirik Liona. "Menurut lo?"

Liona melirik Rivan sedetik lalu kembali melihat ke depan. "Dulu pas SMP gue pernah bolos. Gue diajak sama teman gue buat bolos ke pantai. Menyenangkan sih memang, dapat menikmati keindahan pantai tapi perginya dengan cara yang salah. Hari itu gue diomelin abis-abisan sama bokap nyokap gue. Dan sejak itu juga gue udah janji sama diri gue sendiri buat nggak akan bolos lagi. Tapi..." Liona melirik Rivan dengan tatapan kesal. "Gue malah langgar janji gue sendiri."

Rivan menatap Liona lalu mengangguk-anggukkan kepalanya paham. "Pengalaman menarik. Lo lapar nggak? Makan dulu, yuk!"

Liona menatap Rivan kesal. Tadinya ia berharap bahwa Rivan akan mengakui kesalahannya disini. Tapi malah ia mengganti topik pembicaraan dengan seenak jidatnya.

Rivan beranjak dan berjalan begitu saja meninggalkan Liona. Liona berdecak kesal dan mulai mengikuti langkah Rivan.

•••🍂•••

"Selamat datang, kawan!"

Hera menyambut kedatangan Yoga dengan senyuman lebar. Mereka pun saling berpelukan ala rekan kerja.

"Aku senang dapat bertemu lagi denganmu, Hera," balas Yoga dengan sebelah tangannya menjabat tangan Hera dan tangan satunya memegang pundak Hera.

"Aku juga. Ayo duduk dulu," ajak Hera dan mereka pun duduk di ruang tamu perusahaan Hera itu.

"Bagaimana kabar keluargamu?" tanya Hera.

"Puji Tuhan, sangat baik. Bagaimana denganmu? Aku lihat-lihat perusahaanmu semakin sukses saja, ya?"

Hera tertawa kecil. "Haha, ya seperti yang kau lihat. Tapi aku berpikir kedua perusahaan kita akan semakin sukses jika dapat bekerja sama, benar?"

Yoga tertawa. "Tentu saja. Oh, iya. Sebentar, biar ku ambil dokumennya dulu."

Yoga mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam tas kerjanya dan meletakkannya di atas meja. "Aku sudah menandatanganinya. Aku berharap kedua perusahaan kita akan mengalami kemajuan yang lebih baik kedepannya."

RIVANDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang