40. | Hadiah [ENDING]

18 4 0
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*

40. | Hadiah

"Papa beneran ga dateng?" tanya seseorang yang berbaring di atas brankar dengan kepala yang menyender di tumpukan bantal. "Aku kangen sama papa, Tahta juga ga dateng?" tanyanya lagi, "kenapa ga jawab? Mentang mentang aku ga bisa liat lagi, kakak nangis tanpa aku tau kah, ih kakak mah jahatt"

Mehul memindahkan Tahta di gendongannya ke Anwa, gadis dengan pandangan kosong itu mengelus tubuh Tahta yang meringkuk di pangkuanya. "Anwa sayang Tahta" gadis itu terkekeh pelan, "sayang kakak juga" sambungnya.

Anwa sedikit terkejut saat tiba tiba Mehul memeluknya, "ga ada cara lain selain ini An? Gue muak sama lo, lo egois An, lo seneng kan? Terus gimana dengan gue?" ujarnya tak bisa lagi membendung air mata.

"Kalo ada pun pasti itu yang Anwa pilih, tenang masih ada kakak yang bisa jelasin ke papa. Papa ga akan marah sama kakak, Anwa bakal dukung kakak sepenuhnya, kakak jangan lemah gara gara Anwa yah? Anwa ngerasa bersalah jadiinkakak yang kuat ini cengeng. Inget, kakak itu superhero nya Anwa" ucapnya panjang lebar, "Anwa jahat yah"

"An, lo adek terbaik sedunia"

"Sa ae"

"Kakak sayang sama Anwa, maafin kakak yah?"

"Makasih, Anwa sayang kakak"

◇◍𝓐𝓶𝓮𝓻𝓽𝓪◍◇

Fadia berjalan ke arah Gaska yang masih santai dengan laptop, "pa kerumah sakit sekarang" titahnya.

"Buat?" tanya Gaska tanpa menoleh.

"Mehul suruh kita kesana" jawab Fadia, bagaimanapun juga Gaska harus ke rumah sakit, Anwa pasti senang jika Gaska datang menjenguk. "Bisa ga sih pa, sekali aja papa sayangin Anwa kayak dulu, dia pasti bahagia pa"

"Mau itu Mehul, kamu atau siapapun yang suruh, saya ga akan datang" ujar Gaska penuh penekanan.

drrrt drrt

Gaska mengangkat telepon dan menempelkanya ke telinga, "siapa?"

"Pa, ini Mehul, papa harus datang ke rumah sakit"

"Kenapa lagi sih Mehul, pembawa sial itu buat ulah lagi?"

"Pa, Anwa bukan pembawa sial, dia adek Mehul pa. Papa kasih gelar pembawa sial tanpa dasar tanpa alasan jelas"

"Terus buat apa papa kesana, liatin Anwa yang ga bisa dapet nilai 100 di setiap ujian itu? Anwa ga kayak kamu Mehul, jangan deketin dia, nanti kamu ketularan virus bodohnya"

"Anwa mau buktiin hari ini juga kalo dia bukan pembawa sial"

"Okeh, papa kesana"

◇◍𝓐𝓶𝓮𝓻𝓽𝓪◍◇

AMERTA [END]Where stories live. Discover now