18. | Melibatkan Orang Lain

32 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

"Aku bukan penjahat, aku hanya peran protagonis yang tersakiti, jadi jangan salahkan aku jika aku muncul menjadi antagonis dalam kehidupan kalian" -Anonim

18. | Melibatkan Orang Lain

"Woy kak, bersihin kamar gue"

"Iyah iya bawell, mau kemana sih lo?"

"Maen sama temen, banyak nanya lo"

"Eh Vilas denger yah lo itu udah gede, kelas dua SMA harusnya lo bisa bersihin kamar sendiri"

"Terserah gue lah, banyak omong lo"

"Ck, dasar manja"

"Luna!! Kenapa kamar kamu kotor seperti tempat yang sampah, contoh tuh adek kamu bangun tidur kamarnya udah bersih, rapih, kamu tuh ga bisa jaga kebersihan, kamu itu anak perempuan masa kalah sama adek kamu dia cowo loh!!"

"Kan Luna yang bersihin barusan"

"Halah alasan kamu, kebanyakan dimanja, ga bisa mandiri, ga pinter, ga rajin, mau jadi apa kamu kedepannya!!"

"Kok Luna di salahin terus, Luna udah berusaha loh, Ayah selalu ga mau denger penjelasan Luna dulu!! Ayah jahat! "

"Berani bantah kamu!!!"

Plak
_

"Ayah, Ibu, Luna pengen jadi Dokter, lagian Vilas pengen nerusin perusahaan Ayah. Jadi biarin Vilas yang jadi penerus ya? Pliss Luna punya cita cita sendiri"

"Ga bisa!! Kamu harus ikut apa kata ayah! Apa? Kamu ga sanggup sama tugas kantoran? Ga guna, mau ngorbanin cita cita adek kamu hah?! Tega kamu sama adek kamu sendiri"
_

"Luna, sayang dengerin kata ayah ya? Dia cuman pengen yang terbaik buat kamu, kamu jangan pernah benci sama ayah"

"Luna tau kok bu, tapi kenapa ayah selalu bandingin aku sama Vilas, Luna kan juga sayang ayah"
_

"Sekarang Ayah ga bisa cegah aku lagi, Ayah ga bisa selamanya ngatur aku, selamat tinggal ayahku tersayang, Terima kasih juga buat ibu yang sudah didik aku dengan cinta kasih, Luna pamit pulang. Ga usah khawatirin Luna lagi, maaf kalo kehadiran Luna selama ini cuma menjadi penganggu"
_

"Kembalikan anak saya!! dia masih hidup, tolongin anak saya!!"
_

Gadis dengan gaya rambut dora itu berjalan menghampiri Yara, siapa lagi kalau bukan Ganeeta. Sedari tadi Yara terus memperhatikan dari atas, mulai dari Anwa yang di seret sampai di guyur sampah yang aromanya menyengat. Entahlah dari mana Ganeeta mendapatkan sampah sebanyak itu, yang pasti itu sebagai hukuman Anwa karena telah membuat Vilas mengancamnya.

AMERTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang