28. | Penatu

27 3 0
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*

"Udah gede, gausah manja, masa tinggal vote minta di suruh sih?" -author Aza

28. | Penatu

Setelah perlombahan dua hari yang lalu, selama itu juga Ganeeta dan Vilas tidak masuk sekolah, entahla mungkin untuk merilekskan pikiran dan tenaga yang terbuang saat lomba. Vilas, cowok basket itu berjalan ke arah pintu karena berkali kali seseorang menekan bel rumahnya, padahal ia menunggu respon apa yang orang sekolah berikan saat Kian mengakui perbuatanya. Bahkan karena hari ini mungkin nama Kian akan tercoret dari kategori murid ter the best untuk angkatan kelas 11.

Seseorang berjaket dan celana panjang itu berdiri di depan pintu rumah Vilas, ia melihat penampilan orang di depannya ini dari bawah ke atas. Aneh, kenapa orang ini tidak melepas helmnya. "Siapa?" Tanya Vilas akhirnya.

"Ekhem, itu- saya, sa-saya, sa-sayaa dari penatu ingin mengambil cu-cucian, apa benar ini alamat dari Ibu Humairah?" Tanya orang itu dengan nada gugupnya, Vilas merasa tidak asing dengan suara ini, tapi ia tidak terlalu memperdulikan. Cowok itu mempersilahkanya masuk, sedangkan ia menuju ruang cucian dan membawa tumpukan baju yang di pesan kan Ibunya beberapa waktu lalu.

"Baik, terimakasih" Ujar orang itu setelah menerima kantong plastik berukuran lumayan besar dan memasukkanya ke dalam tas besar yang berada di bagian belakang jok motornya.

"Tunggu" Ucap Vilas yang membuat orang dari penatu itu terkaget, "gue kayak ga asing sama lo, apa kita pernah ketemu?" Tanyanya.

"Ah tidak mungkin, saya baru saja mengenal anda" Balasnya mencoba untuk secepat mungkin pergi dari tempat ini, mana tau dia jika tujuan berikutnya adalah rumah Vilas.

Cowok bernama Vilas itu menyenderkan tubuhnya di tembok pagar rumahnya, "Ganeeta?" Tebaknya dengan melipat kedua tanganya di depan dada, "lo Ganeeta kan?" Ucapnya lagi.

Skakmat

Astaga padahal ia sudah memakai helm, "ah bukan, siapa Ganeeta? Saya bahkan tidak tau nama itu" Ujarnya mencoba menolak.

"Di sekolah cuman Ganeeta yang make sepatu merk Nike TC 7900 warna putih, gue juga tau ada sedikit goresan di bagian kanan sepatu lo, jadi ngaku atau gue lepas helm lo sekarang"

Orang yang memakai helm itu berdecak "Okeh, gue akui, gue emang Ganeeta, terus kenapa?!"

"Gue ga bakal kasih tau siapa siapa, tapi cepet atau lambat, semua pasti kebongkar Ganeeta. Sampai kapan lo gini? Sama aja lo bohongin diri lo sendiri"

"Gue juga ga tau" Balasnya, "aarrrgghh!!kenapa harus lo yang tau semua rahasia gue sih?!" Ujarnya dengan penuh emosi, ia langsung menancapkan gas tanpa memberi permisi pada Vilas.

Vilas hanya memperhatikan Ganeeta yang mengendarai sepeda motor itu "gue harus mastiin sesuatu dari lo, selama itu gue bakal tetep ngawasin lo, Ganeeta."

AMERTA [END]Where stories live. Discover now