13. | Kembali ke Gudang

58 3 1
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*

13. | Kembali ke Gudang

"Kakak bilang pulang yah pulang!!"

"Cie perhatian"

"Kan gue abang lo"

"Nanti aku pulang"

"Nanti itu kapan?"

"Kapan kapan, udah dulu yah babayy"

Tut

Panggilan diputus secara sepihak, membuat Faswan berdecak sebal. Adiknya itu memang keras kepala, dia pergi dari rumah dan entah dimana ia tinggal sekarang. Adiknya tidak memberi informasi secara detail, bahkan menyuruh Faswan agar jaga jarak darinya, dia bilang butuh waktu dengan dunianya sendiri. Faswan sudah berjanji untuk tidak mengganggunya, tapi tetaplah hati seorang kakak yang selalu ingin berada di sekitar adiknya.

sore datang menyapa tak membuat Faswan berkeinginan kembali ke rumah, ia telah menyusuri sepanjang kolidor. Dan entah mengapa langkahnya membawanya menuju rooftop, di sekolahnya yang dulu memang tidak ada rooftop itulah yang membuatnya tidak berpikir kesana. Namun kejadian tadi membuat Faswan ingin menemui gadis yang rumornya telah dibully oleh mantan sahabatnya sendiri.

Nafasnya tersenggal, pasalnya lari mengeliling seisi sekolah sangat menguras tenaganya.

"Ketemu"

Batinya saat menemukan Anwa duduk di pinggiran rooftop.

"Maaf atas kejadian tadi pagi" Anwa menoleh, mendapati Faswan yang baru saja duduk disampingnya.

"Maaf buat apa?"

"Gue tadi ga bantuin lo" Ujar Faswan menghadap langit dan menutup kedua matanya. Anwa hanya terdiam, pasalnya ia tidak kenal manusia di sampingnya ini, lalu kenapa tiba-tiba meminta maaf?

Anwa menghembuskan nafas berat "udah biasa"

Hening di antara keduanya, suasana yang tiba-tiba canggung, tpi bukan Faswan kalau tidak sok akrab.

"Gue denger denger dulu lo sahabat nya Yara yah?" Anwa terkaget dengan ucapan Faswan, mereka baru pertama kali ini bertemu tapi Faswan sudah melontarkan pertanyaan yang menurut Anwa itu sudah menjadi rahasia umum.

Anwa berdiri dari tempatnya, "u-udah malem, aku mau pulang" Ujar Anwa dengan tergagap, entahla ia belum terbiasa berbicara dengan orang asing. Ia berbalik dan berjalan menuju pintu.

"Gue anterin"

Langkah Anwa tentu saja terhenti, "Aku masih ada urusan, kamu pulang saja sendiri, lagipula aku ada urusan"

Faswan berdiri, ia menghela nafas, ternyata orang yang membuatnya penasaran selama ini sedikit pemalu. Ia terkekeh sebelum berbalik ke arah Anwa, gadis ini terlalu menggunakan kalimat yang formal padanya "sorry kalo gue lancang tadi, tapi lo ga usah nolak kabaikan gue. Tanggung jawab gue nganterin lo, secarakan lo cewek, ga baik pulang sendirian"

AMERTA [END]Where stories live. Discover now