27. | terbongkar

27 4 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca!!

Btw kalian dari planet mana aja nih, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, atau Neptunus. Jangan jangan dari planet Pluto lagi, eh atau dari planet Vulcan?

Ciee ciee pertemuan besar nih kayaknya ٩( ᐛ )و

Ciee ciee pertemuan besar nih kayaknya ٩( ᐛ )و

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*
*
*

"Perbuatan baik dari orang jahatpun akan terasa jahat" -Vilas Sebasta

27. | Terbongkar

Sekitar jam satu, mobil berwarna hitam itu terparkir rapi di halaman rumah. Sepertinya Gaska dan Fadia sudah pulang dari acara menemui teman lama di luar kota, itulah sebabnya mereka pulang malam. Gaska berdecak pinggang melihat kondisi kedua anaknya, Anwa tertidur pulas dengan menyenderkan kepalanya di bahu Mehul. Sedangkan Mehul melipat kedua tangannya dengan duduk bersilah, wajahnya menunduk, posisi tidur yang sangat tidak nyaman.

Fadia tersenyum kecil, "kayaknya Mehul lupa naroh kunci lagi" Ujarnya lalu menoleh ke arah pot tanaman hias yang di bawah salah satu batu berwarna putih itu terdapat botol kecil yang isinya kunci rumah cadangan, padahal Mehul yang meletakkan di situ, tapi kenapa putranya itu lupa.

Gaska tersenyum tipis saat kembali mengingat kejadian bertahun-tahun lalu, saat mereka pergi dan pulang larut malam. Mehul kehilangan kunci rumah dan alhasil kedua kakak beradik itu harus tidur di teras menunggu kepulangan Gaska dan Fadia, "Mereka pelupa" Gumamnya. Anwa lupa dalam pelajaran yang sudah lama tidak di ajarkan, sedangkan Mehul lupa dalam tindakan yang sudah lama tidak terjadi.

"Nah itu, kamu jangan lagi bandingkan kedua anak kamu. Mereka sama, mereka anak kembar dan mereka bersaudara" Tutur Fadia, ia harap pintu hati Gaska segera terbuka dan memperlakukan kedua anaknya dengan adil. Anwa bukanlah anak pembawa sial, semua kejadian itu sudah tertulis dalam takdir yang siapapun tidak bisa mengubahnya.

Memori tentang Mehul dan Anwa yang semalam tidur di luar saat mereka masih kecil kembali berputar, entah dari mana ingatan ini tiba tiba muncul, hal yang sama masih terjadi dan Mehul tetep menjadi kakak yang baik. Lihatlah, cowok itu kedinginan tapi masih tetap memberikan jaketnya untuk Anwa. Ada perasaan yang aneh tiba tiba muncul, entah sejak kapan Gaska memisahkan hubungan Anwa dan Mehul. Mereka bahkan di gosipkan bukan kakak beradik yang sungguhan, mereka terus di bandingkan selayaknya langit dan bumi. Dimana Mehul adalah langit yang di agung agung kan, Gaska tidak menyadari seberapa jauh hubunganya dengan Anwa retak. Putri kecilnya itu membuatnya kebingungan, tapi perbuatan Gaska tidak salah, Anwa memang layak untuk di hukum.

Fadia membuka pintu rumah, sedangkan Gaska langsung berjalan memasuki kediamanya. Fadia hanya melihat Gaska yang kian jauh dari pandanganya, Gaska memang seperti itu. Seharusnya Gaska juga melakukan hal yang sama seperti saat Mehul dan Anwa terkunci di luar dulu, yaitu menggendong kedua anaknya itu memasuki rumah. Fadia menghela nafas berat, sampai kapan rumah tangganya akan seperti ini.

AMERTA [END]Where stories live. Discover now