33. | Bukan Rumah

19 3 0
                                    

***

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

*
*
*

33. | Bukan Rumah

Anwa hanya menatap kosong ke arah Tahta yang kini sedang bermain bola di kamarnya, ia hanya merasakan rasa sakit dan bersalah yang menusuk tulang. Pikiranya seakan dibuat kacau, bahkan suara Mehul di ambang pintu tidak ia dengar, indra pendengarannya seakan dibuat tuli.

"Anwa"

"Lo denger gue ga?"

"Dari tadi gue ngokong sama lo"

"Jawab gue"

"Ck, apa yang terjadi?"

"Lo beneran dorong Yara?!"

"Gue ngomobg sama lo!"

"Lo kacangin gue"

"Maaf kak, Anwa ga bermaksid" balas Anwa dengan suara yang pelanggan, Tahta pun tidak mendengarnya.

"Lo kalo bukan adek gue, udah gue buang lo ke laut" Ucap Mehul yang lagi lagi tidak di notice oleh Anwa, cowok dengan headset yang bertengger di lehernya itu kembali melontarkan pertanyaan, "lo ga sekolah? Dari tadi lo bisu! Ga jawab satupun pertanyaa gue" Anwa yang mendengar pun gersadar dari pikiranya.

"Bolos" jawab Anwa singkat, padat, jelas.

"Cari mati lo! Kalo papa tau gimana?*

Ting

Sebuah notifikasi muncul di layar ponsel Anwa, gadi itu membaca pesan yang baru saja di kirim oleh Vilas.

Vilas:
Gue di depan

Anwa menoleh ke arah Mehul, "hari ini Anwa boleh bareng kakak?"

"Ga bisa, gue ada urusan"

"Ooh ok" urusan kakaknya jauh lebih penting bukan?

◇◍𝓐𝓶𝓮𝓻𝓽𝓪◍◇

Kedua manik mata Mehul memincing, ia melihat adiknya itu yang menaiki motor Vilas. "Kalo gini ceritanya gue tadi barengin tuh bocah"

Mehul berjalan menghampiri mereka berdua, "turun lo, hari ini lo bareng gue" tutahnya.

Vilas terpaksa menunda untuk menancapkan gas motornya, ia menatap Mehul malas. Vilas sedikit menoleh ke arah belakang, mencari jawaban dari Anwa.

"Anwa bareng Vilas aja kak, lagian kak Mehul ada urusan kan?" jawab Anwa sebenarnya ia ingin sekali berangkat bersama Mehul, tapi ia sudah terlanjur kecewa.

Mehul yang merasa di tolak hanya melirik tipis ke arah Vilas, "jangan apa apain adek gue"

Vilas sedikit tertawa dari balik helm nya, "tenang gye bukan lo". Seharusnya kalimat itu cocok untuk Mehul kan, cowok itu bersikap kasar pada Anwa, bahkan menyingkirkan fakta jika Anwa adalah adiknya Mehul.

AMERTA [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя