38-DILEMA

262 55 74
                                    

TERIMAKASIH SUDAH MENGKLIK PART INI.

JANGAN MENJADI PEMBACA GELAP!

BERIKAN VOTEMU DAN KOMEN DI SETIAP PARAGRAF.

SELAMAT MEMBACA CERITA RIVANDO

BTW, MAU SAD OR HAPPY END???? (KALAU TIDAK KOMEN, BERARTI AKU ANGGAP KALIAN MAU CERITA INI SAD ENDING)

•••HAPPY READING•••

___________

"Jika seseorang mengatakan ia akan berubah, maka itu sama saja bohong jika hanya diucapan namun tanpa tindakan."
___________

Tinggal dua hari terakhir ini dimana kegiatan bimbel OSN akan berakhir. Dan dua hari lagi, peserta OSN akan berangkat ke SMA angkasa untuk mengikuti olimpiade tersebut.

Selama beberapa hari terakhir ini sejak ia dan Rivan tidak saling komunikasi, Liona sudah mencoba untuk belajar sendiri tanpa sepengetahuan Rivan. Dan hasil dari belajarnya sedikit memuaskan, ia perlahan menjadi tahu apa yang tidak ia tahu. Kadang, ia meminta bantuan Naya jika ada soal yang tidak ia mengerti, dan Naya akan membantu apa yang ia bisa. Begitu sebaliknya.

Liona menghela napasnya lega setelah ia berhasil mengerjakan soal fisika. Pagi ini, ia datang lebih awal di sekolah untuk mengerjakan PR-nya yang belum selesai ia kerjakan semalam.

Di dalam kelas, hanya ada ia seorang diri karna teman sekelasnya masih belum datang.

Ketika ia memasukkan bukunya di dalam laci, Liona merasa ada sesuatu yang di ia pegang di dalam sana. Ia merabanya lalu mengeluarkannya.

Liona tergelak sekaligus mengernyitkan dahinya melihat benda yang ia pegang itu adalah satu bungkus coklat berhiaskan pita kecil di atasnya, terlihat cantik.

Tidak hanya itu, di balik pita itu juga terselip secarik kertas kecil berisi note.

Dimakan ya, ini dari orang spesial soalnya, hehe:)

Liona tersenyum membacanya. Kenapa akhir-akhir ini, ia begitu banyak mendapat kejutan, dan salah satunya orang yang sepertinya mencoba mendekatinya saat ini. Seperti dengan pesan yang ia tidak kenal, dan hari ini ia mendapat coklat dari orang yang ia tidak kenal lagi.

Liona berpikir orang itu memang berniat baik kepadanya dan tidak bermaksud mencelakainya. Liona berpikir, orang yang sedang mencoba mendekatinya itu pasti ada di sekolah ini, karna lihat saja, ia bisa menaruh coklat di laci Liona.

Liona pun berjalan keluar kelas sambil membuka coklat itu. Ia merasa bosan di dalam, dan mencoba untuk keluar kelas untuk cari angin.

Sambil berjalan, ia menikmati coklat itu. Sampai di tangga, ia berpapasan dengan Zion.

"Zion? Tumbenan lo datang lebih pagi," tanya Liona sambil mengernyitkan dahinya. Karna biasanya, Zion pasti datang tidak sepagi ini dan ia juga pasti datang bersama ketiga sahabatnya yang lain, termasuk Rivan.

"Eh, lagi pengen aja, sih. Soalnya tugas matematika gue juga belum siap. Lo tau aja kan, gimana galaknya pak Lucas kalo ketemu siswa yang belum nyiapin tugasnya?" balas Zion.

RIVANDO Where stories live. Discover now