7. Pernikahan Flora dan Randa

243 46 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya

Happy Reading 💚



Tibalah hari pernikahan Flora dan Randa. Sedikit cerita tentang Randa. Randa sudah tidak memiliki ayah dan ibu lagi semenjak ia SMP, semasa ia sekolah ia di rawat oleh om dan tantenya.

Freya juga sudah di terima di tempat universitas impiannya, ia berhasil mendapatkan beasiswa. Saat ini masih mengikuti ospek di kampusnya, ia dengan berani meminta izin kepada kakak tingkat yang menjadi panitia untuk izin pulang karena kakaknya sedang menikah. Walaupun Flora sangat menyebalkan, ia tetap menyayangi kakaknya itu, ia tidak ingin melewati hari bahagia kakaknya.

"Yang nikah kan kakak lo! Kenapa lo yang harus hadir?" Sentak perempuan berambut panjang menatap Freya sinis.

"Saya keluarganya kak, dan saya tentu harus hadir," jawab Freya menunduk.

"Biarin dia pergi La, tahun kemaren lo juga izin gitu kan, dan panitia ospek ngizinin tuh," sahut temennya, dan akhirnya Freya mendapatkan izin juga untuk pulang terlebih dahulu. Masih ada waktu untuk ia bersiap-siap di rumah, kakaknya akan menikah jam 01.00 nanti. Sekarang masih pukul 10.00.

"Reya belum datang ma?" Tanya Flora yang saat ini tengah di rias oleh beberapa wanita dan salah satunya ada waria.

"Belum, tapi katanya dia baru sampai di rumah,"

"Suruh dia ganti baju di sini aja ma, bakalan ribet kalau dia naik motor pake gaun," pinta Flora, mendengar itu Rifda segera menghubungi Freya.

10 menit kemudian Freya sampai di tempat pernikahan Flora, Freya kagum melihat aula hotel yang sangat mewah tersebut, beruntung kakaknya mendapatkan suami kaya dan sangat mencintai kakaknya. Tak ingin berlama-lama ia segera berjalan menuju tempat kakaknya di rias. Celine teman yang ia harapkan akan menemaninya di tempat ramai ini tidak bisa hadir karena perempuan itu sedang menjalani ospek juga di universitas yang berbeda dengan Freya.

"Sampai juga lo," ujar Flora dengan lega, akhirnya keluarganya datang dengan lengkap untuk menyaksikan pernikahannya.

"Mbak nanti dandanin mama sama adek saya juga ya," pinta Flora kepada mua.

Pernikahan Flora berjalan dengan lancar, banyak kerabat dan rekan kerja Randa yang hadir menyaksikan pernikahannya, ada juga yang akan datang waktu resepsi malam nanti. Freya sudah kegerahan karena hari sangat panas, ia sudah merasa risih memakai gaun lengan pendek dan mempunyai belahan hingga pahanya. Model gaun ini adalah pilihan Celine, karena Freya tidak pandai dalam memilih pakaian, dengan bodohnya ia menyerahkan pilihan kepada Celine, dan ia meminta kepada mamanya untuk menjahit model baju yang di pilih Celine.

Tibalah malam resepsi, seluruh keluarga sedang berfoto, begitupun dengan keluarga Randa. "Sayangnya gak ada adek sepupu kamu ya," ujar Flora kepada suaminya.

"Iya, dia gak bisa izin kan masih mahasiswa baru dan rasanya akan sangat tanggung kalau dia pulang dari London," jawab Randa.

Setelah selesai sesi foto, Freya lebih memilih untuk menyendiri di kolam renang hotel yang memang sangat sepi saat ini. Di saat-saat seperti ini ia masih mengharapkan kehadiran cowok berkemeja hitam tersebut. Matanya selalu mencari-cari wajah yang baru dua kali ia lihat saat cerdas cermat 1 setengah tahun yang lalu.

Sejak dua cowok berteduh 2 bulan yang lalu, Freya kira mereka akan datang kembali, tapi nihil. Tidak ada salah satu pun yang datang ke rumahnya untuk mencari kalung tersebut. Sampai saat ini ia masih menyimpan kalung itu dengan baik.

"Dor!" Freya tersentak, kemudian ia menoleh ke belakang, ternyata yang mengagetkannya adalah Celine.

"Sendirian aja kayak jomlo," kata Celine.

"Emang jomlo," sahut Freya.

"Gue habis putus sama Adrian," ujar Celine tiba-tiba.

"Bacot ah, paling besok lo balikan lagi, capek gue dengernya," jawab Freya jengah, karena sudah dari dulu permasalahan Celine itu-itu terus, dan ujung-ujungnya ia balik lagi bersama Adrian.

"Kali ini kayaknya enggak, soalnya kemaren gue liat dia jalan sama cewek,"

"Tanyain dulu lah itu cewek siapa? Siapa tau itu keluarganya juga,"

"Dia bilang itu keponakannya sih, yang bener aja, dia punya keponakan yang umurnya cuma beda 3 tahun doang!" jawab Celine mengencangkan suaranya.

"Tau ah capek gue,"

"Ya udah, temenin gue sungkem dulu sama kak Flora yok," kemudian mereka berjalan menuju pelaminan dan Celine mengucapkan selamat kepada pengantin baru tersebut. Setelah itu mereka mengambil foto berapa kali jepret.

"Celine!"

"Apaan sih!" Celine menepis tangan Adrian yang memegang lengannya, Freya mendengus ia akan menyaksikan pertengkaran Celine dan Adrian lagi.

"Dengerin aku dulu, yang kemaren itu beneran keponakan aku," ucap Adrian frustasi.

"Bohong lo, udah muka burik sok-sok selingkuh lagi," jawab Celine emosi.

"Tapi aku gak selingkuh, itu emang keponakan aku, dia anaknya kakak pertama aku," jelas Adrian. "Kalau kamu gak percaya aku bisa panggil kakakku dan anaknya sekarang ke sini, kebetulan mereka juga hadir di pesta ini," Adrian tak mau menyerah untuk meyakinkan Celine.

Mendengar ucapan Adrian tersebut membuat Celine langsung mempercayainya, karena Adrian dan kakak pertamanya beda 22 tahun.

"Tapi beneran kamu gak selingkuh?" Celine sudah kembali lunak. "Iya, aku gak pernah selingkuh justru kamu yang sering genit sama cowok lain," jawab Adrian.

"Suka-suka aku lah, kan aku.."

Baru saja Freya bernafas lega karena akhirnya Celine dan Adrian damai, namun detik kemudian mereka kembali bertengkar masalah Celine yang suka kecentilan dengan cowok lain.

💔💔💔

Di belahan bumi yang lain, seorang cowok sedang membaca novel yang ia temukan 1 setengah tahun yang lalu, padahal membaca novel bukanlah dirinya banget. Tapi waktu ia membaca blurb novel tersebut, membuat ia tertarik untuk membaca isi bukunya, dan tanpa sadar ia membawa novel itu pulang ke rumahnya. Sampai saat ini ia tidak mengetahui novel siapa yang ia bawa kabur.

Sekarang ia kembali membaca ulang novel tersebut karena dirinya sedang gabut, ia sangat menyukai alurnya, bacaannya terhenti saat menyadari adanya sebuah nama pada halaman 7.

Baru ia sadari adanya tulisan yang di ukir menggunakan pena tersebut, padahal tahun lalu ia tidak menyadari adanya nama Instagram pada halaman tersebut. Namun ia mengabaikan itu, ia lebih memilih untuk melanjutkan membaca novelnya.

1 jam lamanya ia menghabiskan waktu untuk menyelesaikan novel tersebut, ia meletakkan novel tersebut di sampingnya, kemudian ia merebahkan tubuhnya pada kasur apartemen. Beberapa menit kemudian ia kembali duduk dan meraih ponselnya. Ia membuka google play store dan mencari aplikasi yang bernama Instagram.

Kemudian ia mendownload aplikasi tersebut, setelah ter download dan terinstal di ponselnya, ia segera membuat akun. Setelah itu ia membuka halaman 7 pada novel yang tadi ia baca, dan kemudian ia mengetik sebuah nama pada kolom pencarian Instagram.

"Fryaaa_," gumamnya saat mengetikan nama tersebut. Saat ia akan mengklik kata mengikuti pada akun tersebut, tiba-tiba layar ponselnya berubah menjadi panggilan vidio call dari abangnya. Ia mengurungkan niatnya untuk menelusuri Instagram yang bernama fryaaa_ tersebut dan lebih memilih menerima panggilan vidio call dari abangnya.

Terimakasih buat yang udah baca dan vote cerita ini 💚

Mencari & Berharap (On Going)Where stories live. Discover now