6. Kalung

245 47 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya

Happy Reading 💚

Akhirnya Freya menyelesaikan ujian akhirnya. Freya mengumpulkan lembar jawabannya di meja pengawas, setelah itu ia keluar menuju parkiran untuk pulang, Celine sudah mengatakan kalau hari ini ia akan pulang bersama Adrian.

Entah apa yang merasuki Freya, ia nekat pergi ke cafe sendirian, padahal ia tidak tau cara memesan minuman bagaimana di cafe ini. Motornya telah terparkir pada parkiran kafe yang sangat jauh dari rumahnya. Ia menelusuri alamat SMA 3 Garuda dan mencari cafe terdekat dari SMA tersebut.

"Kak, aku baru pertama kali kesini, cara pesannya gimana kak? Pesanan dulu apa bayar dulu?" Akhirnya dengan mengumpulkan keberanian Freya bertanya kepada kasir.

"Kalau misalnya kakak mau duduk dulu, maka pesanannya bisa di pesan pada meja tempat kakak duduk, disana ada menunya, kalau pesanannya mau kakak bawa pulang kakak bisa pesan langsung di kasir, dan untuk pembayarannya kalau duduk di cafe, setelah kakak mau pergi pesanannya baru di bayar," jelas kasir tersebut, Freya mengangguk mengerti. Setelah itu ia berjalan mencari meja kosong, akhirnya ia memilih meja kosong pada pojok cafe.

Freya memesan minuman dan kentang goreng, setelah itu ia mengeluarkan buku novel yang baru tiba kemarin, ia sedang membaca novel yang berjudul Keponakan Crush. Ceritanya sedikit mirip dengannya, Via merupakan tokoh utama pada cerita tersebut menyukai sosok Juan dari awal SMA hingga ia lulus kuliah.

Freya mengucapkan terima kasih kepada waiters yang mengantarkan minumannya, setelah itu ia tenggelam dengan alur cerita novel yang ia baca, matanya ikut menangis saat membaca adegan Azka yang merupakan keponakan Juan mencium kedua orang tuanya yang telah meninggal akibat kecelakaan, padahal Azka masih berusia 2 tahun.

Tak sanggup membaca lagi, Freya menyudahi novelnya dan memakan kentang goreng, ia sesekali melirik pada pintu berharap sosok yang ia cari hadir. Mata Freya berbinar saat melihat beberapa cowok yang mengenakan seragam SMA 3 Garuda memasuki cafe. Kemudian binar tersebut redup karena ia tidak melihat sosok yang di harapkan itu.

Akhirnya setelah menghabiskan minuman serta makanannya, Freya kembali pulang ke rumah. Sebelum itu ia membayar pesanannya pada kasir. Tanpa sadar Freya meninggalkan novelnya pada kursi korong di sebelah ia duduk tadi.

Sesampainya Freya di rumah, ia mengganti pakaiannya dan segera membersihkan rumah serta mencuci piring, merasa semua pekerjaan telah selesai ia berencana akan tidur siang. Tapi, rencananya tersebut gagal saat Flora memasuki kamarnya.

"Rey, ikut gue ke mall yok, gue mau beli baju," ujar Flora.

"Heran gue, lo gak kerja tapi tiap hari kerjaannya beli baju mulu," jawab Freya sembari duduk dari tidurnya.

"Iya lah, cowok gue kaya!" Jawabnya dengan bangga.

"Dasar cewek matre!" Sarkas Freya.

"Oh itu harus, udah ah buruan, ntar gue jajanin!"

Akhirnya dengan malas-malasan Freya mengganti pakaiannya lagi, ia memasang muka kusut saat menemani Flora berbelanja. Flora yang melihat itu mendengus kesal. "Jelek banget muka lo!" Sarkas nya.

"Bacot!" Jawab Freya kesal.

"Kapan sih lo nikahnya, biar gak gangguin gue terus!" Kata Freya.

"Makanya waktu keluarga pacar gue datang ke rumah lo keluar kamar, ini mah nolep terus! Gue nikah tahun ajar baru nanti," jawab Freya.

"Enak ya jadi lo, dua tahun lulus sekolah tanpa kerja dulu udah langsung nikah aja sama CEO, jadi cewek cantik emang enak yah," ujar Freya yang sedang melihat-lihat pakaian juga.

Mencari & Berharap (On Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora