27

25 8 5
                                    

Ternyata ada aja yang kangen sama Harry-Isa 💗😭

Sudah terhitung 1 minggu semenjak Abel ditinggal Harry untuk proyeknya di luar kota. Selama 1 minggu ini juga Abel hanya berdiam diri di rumah dan sesekali bertukar sapa dengan Harry via telepon.

Waktu-waktu luangnya ia gunakan untuk berbaringan di ranjang sambil berbelanja online. Sebagian besar belanjaannya adalah keperluan rumah dan perlengkapan untuk Rookie. 

Hari ini,  Abel mengundang Bastian untuk datang dan menemaninya. Ia juga sudah meminta ijin pada Harry dan berkata kalau mereka akan menghabiskan banyak waktu di luar dari pada di rumah berdua.

"Suami lo mana, Bel?"

Tanya Bastian selagi lelaki itu masuk ke rumah Harry dan Abel.

"Lagi proyek di luar kota."

"Luar kota?

Abel mengangguk sebagai jawaban.

"Luar kota mana?"

"Gak tau. Katanya ini proyek rahasia, jadi gak ada yang boleh tau."

Abel dan Bastian yang tadinya masih berjalan ke ruang tamu, kini berhenti karena Bastian menahan bahu Abel.

"Tunggu. Harry sama siapa di sana?"

"Banyak nanya, lo! Kayak wartawan."

Bastian berdecak, "Gue serius, Bel."

Melihat Bastian yang tidak terlihat bercanda, kini Abel jadi was-was.

"Sama kliennya," Abel menjeda. "Sama Rebecca, asistennya."

Mendengar itu, mata Bastian memicing. "Kenapa lo kayak ragu gitu, Bel?"

Mungkin ini saatnya Bastian tau apa yang Abel pikirkan soal Rebecca dan Harry.

"Ikut gue, Bas. Ada yang mau gue omongin."

Kemudian Abel memandu hingga mereka tiba di ruang tamu. Abel dan Bastian duduk di masing-masing ujung sofa, saling berhadapan.

"Gue curiga Harry sama Rebecca punya hubungan yang lebih dari sekedar rekan kerja." Ujar Abel, tanpa bertele-tele.

Sementara Bastian, yang memang mengetahui sesuatu, kini berpura-pura penasaran dengan cerita Abel.

"Explain." Pinta Bastian.

"Harry selalu kenalin gue sebagai keponakkannya. Nada bicara dia sama Rebecca juga lembut. Yang paling bikin gue yakin, waktu itu gue liat Harry sama Rebecca makan berdua di kantin kantornya. Mereka duduk sebelahan dan gue liat Rebecca panggil Harry cuma dengan nama."

"Terus lo gak pernah nanya sama Harry?"

Abel menggeleng lemah. "Gue pernah coba tanya, tapi respon Harry malah marah dan akhirnya kita sempet berantem."

Gadis itu diam-diam meringis saat mengingat kejadian ia mengungkit masa lalunya dengan Arthur untuk kali pertamanya setelah bertahun-tahun. Rasanya menyakitkan.

"Gak ada rencana buat nanya lagi?"

Untuk sejenak, Abel heran karena Bastian sangat banyak bertanya. Bahkan Abel merasa Bastian sedang membujuknya secara tidak langsung untuk menginvestigasi Harry dan Rebecca.

"Gue gak tau, Bas. Kalau ujungnya Harry marah lagi, apa gunanya gue nanya?"

"Simple. Kalau Harry marah lagi, artinya memang ada sesuatu antara dia sama Rebecca."

Gadis itu menghela napas berat. Menyimpan kecurigaan bukanlah hal yang mudah. Abel harus bertingkah biasa saja saat hatinya tidak tenang. Kadang, Abel bahkan harus tersenyum dan terlihat bahagia saat dirinya sedang gelisah.

Arranged//H.S.Onde histórias criam vida. Descubra agora