24

77 8 1
                                    

Hembusan napas hangat menyapu bahu telanjang Harry dari sisi kanannya. Tangan ramping Abel terbentang di atas dada Harry, selagi gadis itu tidur dengan posisi tengkurap.

Abel terlihat begitu polos, membuat Harry hampir merasa bersalah sudah menyetubuhinya. Kalau saja Harry dan Abel tidak memiliki status suami-istri, maka Harry tidak akan tega menggauli Abel.

Harry menoleh ke kanan, melihat wajah Abel yang menempel di bantal. Bibirnya sedikit terbuka dan napasnya terdengar sangat teratur, menandakan Abel masih pulas. Tidak seperti biasanya, saat Abel selalu bangun lebih pagi dari Harry.

Pun Harry mengubah posisinya, yang tadinya telentang menjadi menghadap Abel. Tangan kanannya menopang kepala, selagi tangan kirinya menyapu rambut Abel dari wajah cantiknya.

Sampai saat ini Harry masih tidak percaya kalau semalam benar-benar terjadi.

Semalam Harry terus memperhatikan wajah Abel, berjaga-jaga kalau gadis itu merasa tidak nyaman. Namun ternyata, Abel menikmatinya sama seperti Harry.

Bahkan memikirkannya saja membuat Harry terangsang.

Saat sedang asik menonton wajah damai Abel, mata gadis itu terbuka perlahan-lahan, membuat senyum Harry semakin melebar.

"Pagi, cantik."

Abel tak kuasa menahan senyumannya yang langsung terukir lebar. Masih pagi, Harry sudah membuat Abel tersipu, ditambah lagi jika mengingat pengalaman pertamanya berhubungan badan.

Abel bangun dengan perasaan yang senang luar biasa. Ia semakin yakin kalau di dalam hatinya, ia merasakan sesuatu untuk pria di hadapannya ini.

Dengan jari-jarinya, Abel menyentuh sisi wajah Harry, disambut oleh helaan napas rileks saat Harry menutup mata dan menikmati sentuhan istrinya.

"How do you feel?" Tanya Harry, kini menggenggam tangan Abel yang tadi menyentuh wajahnya.

"Happy."

"Bagus. Aku kira kamu nyesel."

Abel menautkan kedua alisnya, "Kenapa kamu mikir begitu?"

"Isa," Harry menggeleng sekilas. "Aku tau ini kali pertama kamu ngelakuin itu. Aku cuma khawatir kalau--"

"Siapa bilang pertama kali?"

Selaan Abel membuat Harry terdiam. Kepalanya terangkat dan melihat wajah Abel dengan begitu serius. Wajah Harry mulai memerah, membayangkan ada laki-laki lain, sebelum dirinya, yang menggauli Abel.

"Bercanda, Harry." Abel terkekeh, puas akan ekspresi suaminya.

"Isaaaa..." Harry menggeram, hampir saja emosinya tersulut.

Cerita Arthur yang mencoba menyetubuhi Abel saja sudah membuat Harry muak. Harry tidak akan terima.

"Aku gak nyesel. Kalau aku harus lakuin ini untuk yang pertama kalinya, aku mau kamu orangnya." Abel menenggak salivanya sendiri. Kalimat itu terasa seperti ungkapan rasa dan Abel tidak menyangka itu akan keluar dari mulutnya.

Harry tersenyum miring, menarik tubuh polos Abel untuk mendekat padanya. Kini wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja.

Arranged//H.S.Where stories live. Discover now