36-SAKIT PERUT

259 59 76
                                    

TERIMAKASIH SUDAH MENGKLIK PART INI.

SATU VOTE DARI KAMU SANGAT BERARTI BUAT PENULIS.

HAPPY READING SENG❤

___________

"Percayalah, di dunia ini ada banyak orang yang menyayangimu meskipun kamu tidak mengenal mereka. Namun, sebuah perhatian kecil terkadang bisa membuktikan itu."
—————

Dua puluh menit telah berlalu. Bu Genta mulai beranjak dari kursinya.

"Oke, waktu untuk membaca selesai. Sekarang saya akan memberikan satu pertanyaan untuk satu orang. Arlan, kamu silahkan berdiri!" perintah Bu Genta.

Arlan yang sedang menggigit-gigit ujung sedotan terkejut.

"Wah, kok saya yang pertama sih, bu? Saya kan, belum siap," protes Arlan.

"Ya jelas saja, kamu tidak ada persiapan karna kamu belum membaca materinya! Daritadi saya perhatiin kamu kerjanya gigit-gigit sedotan itu. Kurang gizi kamu?!"

"Wah, si ibu. Saya mana ada kurang gizi, bu. Di rumah saya selalu makan makanan empat sehat lima sempurna. Ibu jangan ngadi-ngadi, deh!"

"Nah itu. Kalau kamu sudah makan makanan bergizi, harusnya otak kamu itu juga encer. Disuruh baca saja tidak mau. Mau jadi apa kamu, Arlan?"

"Um, saya mau jadi ultraman aja deh, bu. Soalnya biar bisa jadi penyelamat ibu kalau ibu sedang dalam bahaya," ucap Arlan bangga.

"Alah, gak usah berharap. Cepat berdiri!" perintah Bu Genta.

Arlan dengan berat pun mulai berdiri.

"Coba kamu jelaskan, apa yang dimaksud dengan Perkawinan pada Tumbuhan!"

"Hah?! Emang tumbuhan bisa kawin?" tanya Arlan bingung  membuat seiisi kelas tertawa kecuali kedua sababatnya yang hanya geleng-geleng kepala. Lain halnya dengan Nando yang ikut tertawa bersama yang lain.

"MAKANYA BACA, ARLAN! SOAL ITU SAJA KAMU TIDAK TAU!"

Arlan meringis. "Ya maap, bu. Saya kira yang bisa kawin cuman manusia, tau-tau tumbuhan juga bisa. Emang cara tunangan mereka gimana ya, bu?"

Bu Genta semakin geram. "ARLAN?! Bisa-bisanya kamu malah nanya balik sama ibu! Kamu pikirlah, masa tumbuhan bisa tunangan? Yaampun, Arlan!"

Arlan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Saya kan, gak ngerti, bu."

Bu Genta berdengus kasar. "Silahkan maju ke depan!"

Arlan menghela napasnya malas. Dengan langkah berat, ia pun berjalan ke depan kelas.

"Selanjutnya, Nando! Berdiri!"

Nando terkejut. Sebenarnya Bu Genta punya rencana untuk mengedepankan keempat siswa tidak punya akhlaknya itu lebih dulu. Siapa lagi kalau bukan,  Arlan dan ketiga sahabatnya.

Arlan terkikik melihat Nando yang mendadak tegang seketika.

"Pertanyaan yang sama dengan Arlan. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan perkawinan pada tumbuhan!"

RIVANDO Where stories live. Discover now