Positif Hamil.

109 44 45
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Sholawat dulu~

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali
sayyidina Muhammad"

Tandain jikalau ada kesalahan penulisan, kesalahan Ayat Al-Qur'an, hadist, typo, dll. Jangan lupa follow, vote, dan komennya terima kasih^_^

۫  𓋜 ⋆ ࣪ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

“Sebesar apapun pintu rezeki itu terbuka, jika kamu menutup rapat-rapat pintu syukur, maka seisi dunia pun tidak bisa membuatmu kenyang.”

ㅡ I. Khamdani

– ﹫𝓗𝒊𝒋𝒓𝒂𝒉𝓗𝒆𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈

-Happy Reading-

"Hasil dari test pack ini, menyatakan bahwa ... Ibu Hawa positif hamil," ucap Dokter Lina sambil menunjukkan hasil test pack yang bergaris dua merah itu.

"Apa?! Bunda hamil?!" teriak Ayah Harun yang berdiri di ambang pintu.

Bunda Hawa dan Dokter Lina terkejut mendengar seseorang yang berteriak di ambang pintu. "Ayah ngapain teriak-teriak," tegur Bunda merasa tak enak dengan Dokter Lina.

Dokter Lina tersenyum melihat reaksi dari suami pasien di hadapannya ini. "Mungkin Bapak syok mendengar Ibu hamil lagi," kata nya yang sudah terbiasa melihat reaksi Bapak-bapak yang terkadang terkejut melihat sang istri bisa mengandung lagi, padahal umur sudah tua.

"Dok, istri saya kan sudah lumayan tua umurnya. Tapi, kenapa masih bisa hamil lagi?" tanya Ayah Harun menarik kursi di sebelah Bunda Hawa, ia pun duduk.

"Semua karena kuasa Allah, Pak.Ini adalah salah satu anugerah dan rezeki untuk Bapak dan Ibu." ucap Dokter Lina yang sedang menulis resep vitamin untuk Bunda Hawa. "Ini resep vitamin sudah saya catat semua di sini, nanti Bapak dan Ibu tebus di Apotik depan Rumah Sakit Medika ini ya. Oh iya, selamat untuk Pak Harun dan Ibu Hawa ...," kata Dokter ramah dan menyodorkan kertas yang berisi resep vitamin.

Bunda Hawa menerima kertas yang di sodorkan oleh Dokter Lina tadi. Ia berucap, "Baik Dok, terima kasih ...." ia mengucapkan rasa terima kasih dengan ramah, lalu beranjak dari kursi yang ia duduki.

Ayah Harun melamun dan masih syok mendengar pernyataan bahwa istrinya hamil lagi. Bagaimana nanti reaksi kedua anaknya, kalau Yusuf pasti akan fine-fine saja, entahlah kalau Ayana. Bunda Hawa menyenggol lengan Ayah Harun. "Yah, ayo pulang. Malah bengong di sini ...." ajaknya.

Ayah Harun tersadar, ia lalu beranjak dan mengucapkan rasa terima kasih kepada Dokter Lina, sekaligus berpamitan untuk pulang.

Kedua pasutri itu keluar dari ruangan Dokter Lina, menuju Apotik depan Rumah Sakit Medika untuk menebus resep vitamin tadi.

* * *

Imam Untuk Aya [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang