Belajar Mengaji.

351 215 160
                                    

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Sholawat dulu~

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa'alaa aali
sayyidina Muhammad"

Diantara riuhnya manusia yang mencemburui dunia yg fana, semoga kita menjadi hening yang mencemburui mereka  yang bertaqwa.

•remaja hijrah•

-Happy Reading-

Pagi ini keluarga Pak Harun tampak sangat menikmati hidangan yang di sajikan di atas meja, mereka sarapan dengan begitu khidmat . Tanpa adanya yang berbicara saat acara makan berlangsung, dan itu sudah menjadi aturan di keluarga mereka.

Bahkan di dalam Agama Islam ketika makan dan minum sekalipun, juga memiliki adab. Karena Rasulullah Shalallahu  'Alaihi Wasallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian hendak makan maka ucapkanlah 'bismillah', dan jika ia lupa mengucapkan bismillah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan: 'bismillah awwaalahu wa aakhirahu (dengan menyebut nama Allah di awal dan akhirnya)." - [Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim] -

Setelah selesai acara sarapan pagi ini, Aya pamitan terlebih dahulu untuk segera pergi ke sekolahnya. Karena pagi ini, ia ada jadwal piket di kelasnya. Ia meminta izin untuk menggunakan motor matic Ayah nya, awalnya Bunda Hawa tidak mengizinkan anak sulungnya untuk menggunakan motor ke sekolah hari ini. Karena ia takut nantinya malah terjadi hal yang tidak tidak terhadap Aya.

Tapi Aya berusaha keras untuk membujuk Bunda nya untuk mengizinkan dirinya menggunakan motor tersebut. Sedangkan Ayah Harun? Ia mengizin izinkan saja anaknya itu menggunakan motor untuk berangkat pagi ini ke sekolah, ia percaya dengan anak sulungnya.

"Boleh ya Bunda..., Aya bakalan baik baik aja kok, lagi pun Aya nggak bakal ngebut ngebut bawa motornya." bujuk Aya.

"Kamu bareng Ayah aja, takut nanti kamu kenapa kenapa." kata Bunda Hawa yang khawatir.

Aya memanyunkan bibirnya. "Ayah kan pagi ini kedatangan tamu penting di Toko, kasian juga Ayah nanti malah harus bolak balik nganterin Yusuf sama Aya." bujuknya lagi, pasalnya sekolah Yusuf dan Aya berbeda arah.

Itulah yang membuat Aya memutuskan untuk pergi ke sekolah menggunakan motor. Ia juga tidak mau merepotkan Ayah nya.

Bunda Hawa memijat keningnya perlahan, anak sulungnya ini memanglah sangat keras kepala. Akhirnya ia terpaksa mengizinkan anak sulungnya pergi ke sekolah menggunakan motor. "Ya sudah, Bunda izinin. Tapi inget! Jangan ngebut ngebut bawa motornya, biar lambat asal selamat." pesan Bunda nya.

Aya sumringah mendengar Bunda nya yang mengizinkan dirinya pergi ke sekolah menggunakan motor. "Makasih Bunda.... Iya Aya nggak bakal ngebut ngebut," ucapnya. Ia berpamitan dengan Ayah, dan adiknya juga, setelah itu ia bergegas menuju bagasi tempat motor itu disimpan.

Dengan perlahan ia mengeluarkan motor tersebut dari bagasi itu, ia menyalakan mesin motor tersebut. Setelah itu ia mulai pergi menuju sekolahnya.

Imam Untuk Aya जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें