bab-39

2K 92 16
                                    

Satu Minggu sudah kabar burung itu menjadi topik hangat di sekolah, dan satu minggu pula cessa tidak pergi kemana pun, hanya berdiam diri di kamar, cessa ketakutan untuk kembali ke sekolah.

Di satu minggu masa masa sulit nya, sang bunda, kakak, dan juga ayah tak henti memberikan dukungan, mereka percaya cessa tidak mungkin melakukan tindakan seperti itu.

Namun, tiga hari ini juga belum ada kabar dari arsen, seolah menghilang begitu saja, bahkan pesan cessa tak pernah ia balas membuat cessa semakin kacau, gara terus menghubungi cessa, memberikan perkembangan dari akun yang memfitnah cessa, gara pernah coba untuk menghapus akun pertama yang muncul di Instagram sekolahh, dan itu berhasil, namun sayang, akun akun selanjutnya kembali hadir dengan hal yang lebih parah.

Dugaan pertama adalah musuh arsen, itu semua jelas karena musuh arsen tak mampu untuk melawan arsen, jadi mereka menyerang cessa, hal yang ia simpulkan setelah berbicara bersama gara.

Cessa marah, sedih, kecewa, kenapa arsen lebih memilih menghilang? Sedangkan ia sangat butuh peran arsen.

Tok!!tok!!! Pintu kamar cessa di ketuk

"Sayang, makan ya?" Irma membawa sepiring nasi dan beberapa lauk kedalam kamar, karena jika tidak dengan cara ini cessa tidak akan mau makan

Cessa menganguk, memberikan ruang untuk Irma, juga mendudukkan diri nya

"Sini minum dulu yaa" cessa menerima sodoran air minum yang di berikan Irma

"Bun, kenapa berita nya belum hilang juga?" Irma yang semula ingin menyuapi cessa pun berhenti sebentar

"Sabar ya sayang, aa angga, ayah lagi usaha, kita bantu doa ya?" Suapan pertama masuk kedalam mulut cessa

Tatapan mata nya kosong

"Seandai nya aja cessa ga kenal arsen, andai cessa ga pacaran sama arsen, pasti semua nyaa gaakan gini kan Bun? Pasti musuh arsen gaakan fitnah cessa"

Irma menekuk kedua alis nya "dari mana adek tau kalo yang lakuin ini musuh arsen?"

"Aku ga pernah bikin masalah sama siapa pun Bun, dan satu satu nya yang membenci cessa tanpa alasan adalah musuh arsen"

"Sayang kita gaboleh suudzonn dulu ya" Irma mengusap rambut cessa dan memberikan cessa suapan nasi nya lagi

Tiba tiba pintu kembali terbuka, di sana Angga berjalan menuju ke arah cessa dan sang bunda

"Abang, berita nya kapan kehapus?" Angga bergabung di kasur dan langsung mendapat todong pertanyaan dari cessa

"Sabar ya mungil, Abang lagu usaha"

"Emang sesusah itu ya a?"

Angga menganguk "oknum ini pinter masalah sosial media Bun, istilah lain nya hacker perpesional, jadi lumayan susah, udah gitu akun nya dia ganti ganti"

"Tapi kemarin akun nya bisa kak gara hack, dan hilang loh"

Angga menatap cessa, "gara bisa hack akun?"

Cessa menganguk "iya, dia kan emang belajar, dan memang bisa, tapi katanya akun yang lain susah"

"Sejak kapan?"

"Dari lama kok"

"Jangan banyak komunikasi sama gara dek, kamu udah punya arsen, gara juga bukan orang baik"

"Arsen?bahkan sampe saat ini, arsen gaada buat aku, dia gaada di sisi aku padahal aku lagi lemah dan butuh dia, malah kak gara yang baik dan bantu aku"

"Arsen sibuk, pekerjaan dia makin banyak"

Cessa tertawa sumbang "se sibuk apa sampe ngilang selama seminggu?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CESSAWhere stories live. Discover now