bab-34

6.6K 217 22
                                    

   ‼️ Disaran kan sambil denger lagu oceans & Engines- Niki ‼️

   Kini baik arsen maupun cessa memilih bungkam, tadi setelah kedua keluarga mereka bertemu untuk membahas hubungan mereka selanjutnya, baik cessa atau pun arsen tidak mau bicara lagi, cessa memilih pergi ke taman belakang di ikuti arsen

  "aku egois ga kalo minta kamu tetep tinggal?" Cicit cessa

Arsen diam, membatu, mendengar suara lemah yang biasa nya terdengar nyaring itu.

"aku cuman takut, aku takut sensen" arsen membawa tubuh rapuh itu untuk di rangkul, memejamkan mata nya, menumpukan dagu nya di kepala cessa

"aku ga suka, aku ga suka di tinggal, kamu udah janjii"

"Maaf"

"Aku ga suka arsen, aku ga suka janji di ubah jadi maaf, tapi aku gabole egois"

Arsen lagi lagi diam, mungkin jika arsen melawan musuh nya arsen bisa keras, namun yang menjadi lawan arsen kali ini adalah kedua orang cessa juga keluarga nya, maka dari itu arsen tidak memiliki pilihan

Iyah, keputusan kedua keluarga adalah arsen tetap pergi ke Canada, dan cessa melanjutkan pendidikan nya disini.

"aku janji aku bakal pulang, kamu rumah aku, aku janji gabakal aneh aneh disana"

cessa segera mendekap tubuh arsen, membiarkan tangis nya mengisi kekosongan malam, membiarkan kedua orang tua mereka mendengar nya.

Arsen senantiasa memeluk tubuh itu, mencoba menyalurkan segala hangat untuk hati yang rapuh, ah bahkan hati nya pun rapuh, namun apa boleh buat? ia tidak di perkenankan menolak.

___________

  Cessa menarik nafas dalam, menatap pada cermin di depan nya, meyakinkan diri berkali kali.

Setelah itu cessa turun ke bawah, menghampiri kedua orang tua nya, tak ada sapaan hangat seperti sebelum nya, cessa hanya tersenyum dan segera duduk di kursi sebelah sang bunda

"gelis nya Bubun, mau makan apa sayang?" Irma mengusap rambut cessa yang sengaja di gerai

"apa aja Bun"

Semua nya hening, merasa begitu kehilangan, biasa nya cessa akan berisik namun akhir akhir ini kebanyakan diam.

"Nih makan yang banyak yah nak"

  Setelah mengisi perut, cessa, Irma dan Ardi segera menuju mobil, pukul 15.30.

  Cessa memasangkan earphone di kedua telinga nya, memejamkan mata nya sejenak, mencoba bersembunyi dari isi kepala nya yang berisik.

"sayang udah sampai" Ardi bersuara mencoba membangunkan cessa

  Cessa menatap sekeliling, pemandangan yang tidak asing, hati nya lagi lagi berdenyut nyeri.

   Pukul 15.50, cessa berjalan di ikuti kedua orang tua di belakang, mencoba mencari apa yang dia cari.

Tak lama ia dapat lihat, pria dengan Hoodie abu, juga celana jeans hitam yang tengah terduduk, sesekali terlihat membuka hape nya.

Disana terlihat beberapa orang memakai pakaian dengan ciri khas nya, jaket kulit dengan tulisan 'wolf'.

Cessa berjalan mendekat, lantas si pria pun mendekat ke arah cessa.

"Makasih sayang" arsen mendekap erat peluk cessa

Cessa tak mampu berkata kata lagi, menangis pun rasa nya tak ada guna nya, cessa harus tetap melepas arsen, dan melawan semua trauma nya.

CESSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang