bab-25

7.6K 261 4
                                    

Keadaan mobil arsen benar benar hening sekarang. Baik cessa maupun arsen tidak ada yang membuka suara. Kejadian tadi benar benar merusak acara liburan mereka.

Cessa termenung. Sesekali melihat ke arah arsen yang wajah nya benar benar datar, cessa bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

Sedangkan arsen. Mencoba untuk menahan emosi nya, entah apa yang ia rasakan saat masa lalu cessa datang, emosi nya benar benar di luar kendali, rasa nya ingin marah, tapi karena apa?

Hingga sampai di depan rumah cessa pun, keadaan masih hening.

"Maaf" cicit cessa, jari jari tangan nya bertaut satu sama lain, gugup.

Arsen menoleh kearah cessa yang masi menunduk di samping nya.

"Maaf kenapa?" Mata arsen Masi menatap kedepan

Cessa membisu, ia bingung apa yang harus ia katakan sekarang.

Arsen menghela nafas

"Gausah minta maaf kalo lu ga ngerasa salah." suara datar arsen mengintrusi cessa

Cessa diam, Masi menunduk, lalu tak lama cairan bening menetes dari mata indah nya.

Arsen yang merasa cessa tak menjawab pun, menoleh ke arah cessa, memperhatikan baik baik wajah cessa.

Saat sadar cessa menangis, arsen langsung membawa kedekapan nya, mencoba menenangkan cessa.

________

Asap mengepul disekitar, suara musik yang menggangu telinga, suara bersisik dari beberapa orang yang bicara, keaada gelap, dengan lampu kelap kelip di sekitar nya, beberapa minuman keras terdapat di meja itu.

Arsen menyesap Vodka nya, sedikit demi sedikit, menikmati sensasi saat minuman itu melewati tenggorokan nya.

Andre menyengol Brata yang sedari tadi asik dengan ponsel nya.

"Si pak bos lagi ada masalah ya?" Bisik Andre tepat di telinga Brata

Brata diam, setuju dengan pemikiran Andre, pasal nya arsen sangat jarang masuk ke club malam, dan pasti saat dia kesini sedang di timpa masalah.

"Malem ini ada jadwal ga?"

Brata yang sedari tadi diam pun menatap arsen.

"Lu mau turun?" Arsen menganguk

"Ada, nanti jam 2 "

"Ambil, gua turun."

Brata hanya bisa menganguk.

"Kalo Maneh mau turun jangan minum terus atuh sen" ucap Bagas sembari menyesap rokok nya

"aing gaakan mabok." Jawab arsen

"Ampun deh, sen kalo lagi ada masalah cerita atuh sama kita, jangan jadi nu gelo kaya gini" lagi lagi Bagas

Arsen terdiam, begitu pula dengan semua yang berada di meja itu, Brata, Andre dan Bagas, mereka semua menunggu arsen bercerita, persahabatan yang terjalin sedari SMP membuat mereka sudah hafal satu sama lain, tak jarang juga akan saling mencurahkan isi hati.

"kemarin mantan cessa nemuin cessa"
Arsen menyesap lagi Vodka nya

"Gatau kenapa tiba tiba aja gua emosi, dan diemin cessa, gua gamau salah ngomong karena gua yang lagi ga stabil."

Ketiga sahabat nya mencoba mencerna apa yang terjadi.

"Apa yang bikin lu emosi?" Tanya brata

Arsen hanya diam, ia saja tak tau mengapa ia emosi.

"Aneh banget sia anying" ucap Andre, bingung dengan kelakuan arsen.

"Menurut aing mah maneh emosi karena cessa ketemu masa lalu nya, dan maneh takut si cessa balik lagi, ya ga sen?" Ucap Bagas yang langsung membuat Andre dan Brata berfikir begitu juga arsen.

CESSAWhere stories live. Discover now