bab-30

5.9K 161 1
                                    

  Arsen berdiri menatap indah nya kota dari atap markas, pikiran nya kacau.

Entah berapa batang rokok yang sudah ia habis kan, tidak ada niatan beranjak padahal hari sudah semakin malam.

Tiga hari sudah berlalu setelah kejadian kemarin, dan arsen masih belum bisa menemui cessa, tiga hari ini ia terus terus an berjuang untuk menemui cessa namun yang ia dapat hanya Bogeman dari Ardi dan Angga.

Arsen tak peduli jika ia harus terluka berkali kali, yang terpenting ia bisa meminta maaf pada gadisnya.

"Bang" suara seseorang mengalihkan fokus arsen

Disana berdiri Haikal yang tengah menatap nya.

Arsen duduk dan memberi Haikal isyarat untuk duduk di bangku kosong.

"Apa yang lu dapet?" Tanya arsen

"Mereka gaada niat bunuh kita bang, mereka cuman ngusik kita" papar Haikal

"Dari mana lu bisa tau?"

"Bukti nya sampe sekarang kita atau anak anak gaada yang bener bener mereka bunuh, pistol mereka selalu sengaja di buat meleset," 

"Mereka cuman pengen kita terusik dan nyari tau mereka, mereka handal banget, hari ini Askar dapet chat  yang nyuruh kita kesana"

"Kita?"

"Gua, Askar, sama Farhan"

"Tapi kita gaboleh bawa orang lain"

"Kapan mereka nyuruh kalian kesana?"

"Malem ini"

"Terus kenapa lu masih disini?lu takut?" Arsen dengan wajah mengejek

Haikal yang merasa arsen tengah meremehkan nya pun langsung menatap arsen

"Gua nunggu izin lu, gua masih hargai lu sebagai ketua"

"Meski gua gatau apa fungsi lu disini, dari kemarin lu cuman nyuruh gua nyari tau, tapi lu sendiri malah santai santai aja, lu lepas tangung jawab bang?"

  Arsen menyengir mendengar perkataan Haikal

"Selesai in semua ini "

Setelah itu arsen pergi menuju lantai bawah, meninggalkan Haikal yang emosi karena merasa diri nya di beri beban yang berat sedangakan si ketua hanya santai santai saja.

________

  Arsen memeluk erat tubuh mungil di dekapan nya, cessa menangis segukan di dada arsen.

"Jangan pergi" lirih cessa

Namun arsen malah semakin mengeratkan pelukan nya, seolah mereka taakan bertemu lagi

Pelukan kedua nya terlepas, arsen menatap dalam mata gadis nya, tatapan yang selalu tajam itu kini menatap nya sendu, mengusap pipi nya yang sudah banjir dengan air mata

Lalu lagi lagi arsen memeluk cessa.

cessa gelisah dalam tidur nya, tubuh nya bergerak kesana kesini, peluh di sekitar dahi nya terlihat jelas

"Arsen!!!" Cessa memekik lalu kedua mata nya terbuka lebar

Nafas nya memburu, mimipi buruk lagi.

Cessa termenung di kamar nya, setelah tiga hari dari sana ia tak pernah melihat arsen lagi, hati nya kosong, pikiran nya kacau, ia sama rindu nya dengan arsen.

Kadang ia berniat untuk menghubungi arsen, namun Angga bilang arsen tengah sibuk dengan geng nya, sehingga tak bisa menemui cessa atau memberi kabar pada cessa.

CESSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang