bab-27

6.5K 213 5
                                    

markas arsen kini sangat acak acakan, atau bisa dibilang hampir hancur, begitu pula dengan beberapa anggota nya, beberapa antara mereka babak belur, dan satu masuk rumah sakit.

Arsen dengan bagas duduk di bangku dengan anak yang sudah di obati, arsen menyesap rokok nya dalam, menatap satu persatu dari mereka yang terluka.

"jelasin gimana awal mula nya"

Empat belas anggota arsen menatap arsen, lalu salah satu dari mereka angkat bicara.

"kita di serang sama dua orang bang, mereka pake topeng." Jelas pemuda dengan luka paling sedikit, hanya di bagian pipi dan sudut bibir

"Kalian kalah?" Remeh Bagas

"Mereka bukan sembarangan orang bang, mereka pembunuh bayaran." dengan sedikit nada tegas nya pemuda itu berani tajam pada Bagas.

"dari mana lu tau dia pembunuh bayaran?" Tanya arsen

"Mereka pake tato bulan sabit di tangan kiri mereka" jelas nya lagi

Hening, tak ada lagi yang bicara.

"Penyerangan ini udah di rencanain, mereka ga bakal diem sampe mereka dapet apa yang mereka mau"

Semua orang disana menyimak perkataan dari pemuda yang dengan rambut secoklat madu itu.

"Apa yang mereka mau?" Arsen manaikan sebelah alis nya

Pemuda itu bungkam, ia masih belum bisa menebak apa yang pembunuh bayaran itu ingin kan.

"dia pengen Abang" Sahu pemuda dengan bandana biru di kepala nya

Arsen tersenyum miring

"Pembunuh bayaran ga pernah neko neko, mereka bakal langsung bunuh apa yang emng jadi target mereka." Arsen berjalan mendekat ke arah mereka

"Kalo inceran mereka gua, pasti mereka dateng pas gua disini, "

"Mereka ngicer salah satu dari kalian" semua nya memucat kecuali si rambut coklat madu

Arsen kembali duduk di kursi nya

Dor!!

Suara tembakan berasal dari ruang gedung tua itu, membuat mereka sontak berdiri, begitu pula dengan arsen

Bagas segera mengecek kedepan bersama anak anak lain, dan tinggal lah arsen dan si rambut coklat madu.

"Menurut lu, ini polisi atau si topeng?" Arsen bertanya pada pemuda disebelah nya

"Ini si topeng, mereka ada di rofftop, bunyi tembakan bukan dari luar, tapi dari atas"

"lu bener Haikal." Ucap arsen lalu berlari di ikuti Haikal di belakang nya

Mereka berdua menuju ke arah roftop tempat arsen dan sahabat nya berkumpul

Dor!!

Lagi lagi suara tembakan

"Mereka pergi" Haikal menganguk setuju mendengar ucapan arsen

"Sialan" Haikal mengupat

Arsen dan Haikal berdiri di atas roftop, menatap mencoba mencari, karena mereka yakin, kedua nya masih disini.

Dor!!

Peluru hampir saja mengenai lengan Haikal namun Haikal dengan cepat menghindar tembakan si topeng Melesat membuat nya hanya mengenai meja.

Arsen dan Haikal melihat ke arah kanan tepat dari mana peluru itu berasal. Dan ternyata dari atas gedung di pinggir nya, berdiri pria pertopeng dengan pistol di tangan nya, memberika mereka lambaian tangan dan pergi melompat.

CESSAWhere stories live. Discover now