19. Malam Menegangkan

58 32 12
                                    

Pengabdian matahari akan usai saat memasuki waktu sore, dan berganti lah waktu senja

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pengabdian matahari akan usai saat memasuki waktu sore, dan berganti lah waktu senja. Waktu di mana lalu lintas terasa padat, karena penduduk bumi yang telah selesai dengan segala aktivitasnya.

Di atas motor sport yang ia tunggangi, jari-jemarinya ia keratkan di antara gas dan rem. Kedua matanya yang elang sibuk memindai setiap sudut jalanan yang ia lalui. Setelah Naraya hilang, Gaiden tidak pernah lupa untuk mencari Naraya, gadis itu sudah hilang selama dua hari, dan tidak ada petunjuk apapun. Gaiden, Wulan, dan anggota Aderfia yang Gaiden tugaskan, semuanya sibuk mencari Naraya kesana kemari.

"Bangsat, siapapun yang culik Naraya, akan habis di tangan gua," gumam Gaiden, sambil menancapkan gas dengan kecepatan diatas rata-rata.

Gaiden menghentikan motor sport miliknya, di pinggir jalan. Lengannya merogoh saku celana, untuk mengambil sebuah benda berbentuk persegi yang sedari tadi mengeluarkan suara.

"Den, gua nemu titik terang Naraya. Tapi belum tau pasti keberadaannya," ucap Lio di sebrang sana.

"Lu dimana, share lokasi, gua kesana."

"Udah gue send, cek chat."

Setelah mendapat lokasi dari Lio, Gaiden segera kembali menerabas jalanan dengan kecepatan di atas rata-rata.

>>>

Di dalam ruangan yang sangat minim cahaya, serta debu yang bertebaran dimana-mana, ada seorang gadis remaja yang tergeletak begitu saja dengan sebuah tali yang mengikat kedua lengannya. Pakaian yang semula berwarna biru langit, kini sudah sangat kotor.

Percikan air beberapa kali mendarat di permukaan wajah Naraya, membuat ia harus mengerjapkan kedua matanya. Naraya perlahan membuka sepasang matanya, yang sayub dan bengkak. Selama berada di ruangan itu Naraya hanya menangis, berharap ada keajaiban.

"Bangun, jalang. Enak banget tidur ya lu!" Bentak seorang pria, sambil menendang kardus kosong yang berada di sebelah Naraya, membuat ia tersentak kaget. "Nah gitu dong bangun, kan cantik. Kenalin gua Alex," ucap Alex sambil mengulurkan lengan, kedua sudut bibirnya terangkat, namun bagi Naraya itu menyeramkan.

Sepasang mata Naraya melirik ke arah lengan Alex, lalu bergantian melirik wajah Alex dengan tatapan tajam. "Lepassin gua, mau lo apaasi!?"

"Sorry ya, gua cuma di bayar sama Cika tapi-" kata Alex namun tidak di lanjutkan. "Bonus juga si, biar gua bisa habisin, Gaiden sekalian," lanjutnya, sambil memudarkan senyuman di wajahnya.

"Gila! Lo semua ga waras, lu jadiin gua umpan buat Gaiden?" Kemarahan di dalam diri Naraya sangat meronta-ronta.

"Nah, udah pinter, cantik juga, pantes Gaiden suka," ujar Alex, sambil menepuk wajah Naraya beberapa, menggunakan lengan kekar miliknya.

Naraya berdecak kasar, kedua bola matanya berbutar dengan malas. "Jangan harap deh, yang ada lo abis sama Gaiden," ucap Naraya dengan tersenyum remeh sambil menatap Alex.

GAIDEN and NARAYA (SEGERA TERBIT) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora