chapter 38

1.8K 304 26
                                    

"Lo liat itu?"

Jaemin menaruh ponselnya di atas meja, lalu menyesap kopi kesukaannya sembari melihat Jeno yang tampak bingung. Hari ini adalah hari ketiga mereka berada di China, tempat kelahiran Renjun. Sesuai dengan informasi yang mereka dapat dari salah satu pelayan keluarga Huang bahwa Renjun untuk sementara tinggal di negara kelahirannya sampai mental lelaki itu benar-benar pulih. Tanpa pikir panjang, Jeno meminta Jaemin juga Yangyang menemaninya ke China— mengejar tujuan dalam hidupnya.

"Itu Renjun?"

Jaemin memutar mata. Bukankah operasi lasik Jeno sudah dilakukan, tapi lelaki itu tampaknya masih butuh operasi lasik lagi karena melihat foto yang Jaemin kasih saja masih harus bertanya.

Sebenarnya meski mereka tau keberadaan Renjun di mana, tapi mereka masih belum menemukan pasti tempat di mana Renjun tinggal. Seperti yang diketahui, Yangyang sudah lama tidak ke Jilin, dia hampir lupa alamat rumah keluarga Renjun di sini, oleh sebab itu mereka tiga hari ini lebih sibuk mengelilingi kota sampai pada akhirnya Jaemin melihat Renjun di salah satu taman bersama seseorang yang membuat Jeno mengernyit heran tatkala melihat Renjun bersama orang itu.

"Kok sama Hyuck?" Jeno menatap Jaemin bingung, "Lo yakin itu Renjun?"

"Lo nggak liat itu foto udah mirip kualitas kamera dispatch? Sebelum ngefoto mereka, gua juga udah ngikutin dan mastiin kalo itu beneran Renjun." Jaemin menjelaskan dengan agak emosi seperti biasanya.

"Tapi, kok bisa sama Hyuck?"

"Ya lo tanya lah itu kan dia sepupu lo, tinggal telfon terus tanya Hyuck kok bisa sama Renjun?"

Jeno mendecih sebal mendengar tanggapan Jaemin yang menurutnya menyebalkan. Jika kalian bertanya di maan Yangyang, tentu saja lelaki itu masih belum kembali dari agenda mengeliling kota Jilin sampai menemukan Renjun. Mereka sengaja berpencar karena Jilin cukup luas untuk ditelusuri bersama, apalagi Renjun sangat suka jalan-jalan.

"Tapi, lo udah tau kan Renjun tinggalnya di mana?" Jeno bertanya. Menyampingkan soal Hyuck yang entah bagaimana caranya bisa sedekat itu dengan Renjun— Jeno lebih memilih fokus pada tujuan pertamanya; menemukan tempat tinggal Renjun.

"Nggak."

"Gima—"

"Ya gimana orang mereka bukan mau pulang tapi masih jalan-jalan. Bertiga gitulah tadi sama satu cewek. Gua mau ngikutin tapi tiba-tiba perut gua mules."

Jeno mendengkus. Benar-benar Jaemin ini sangat menyia-yiakan kesempatan. Sibuk dengan pikiran masing-masing, keduanya terhenyak saat ponsel Jeno bergetar, masuk panggilan dari Yangyang.

"Halo? Kenapa, Yang?"

"Gue udah ketemu tempat tinggal, Renjun, sesuai alamat yang gue kasih kemarin ternyata."

Wajah Jeno yang semula mengerut sebal, berubah jadi semringah karena akhirnya ada titik terang keberadaan Renjun. Semua akan mudah jika ia sudah menemukan tempat tinggal Renjun, memantau lelaki kecil yang ia cintai itu akan jauh lebih muda apabila ia berada di titik awal.

"Gua bisa ke sana sekarang?"

Jaemin yang melihat wajah senang Jeno jadi penasaran. Lelaki itu mendekat, menempelkan telinga pada bagian belakang ponsel Jeno agar bisa mendengar informasi apa yang Yangyang berikan sampai Jeno jadi berseri-seri setelah sekian lama.

"Jangan sekarang deh, Je, soalnya lagi ada orang..."

Suara Yangyang menjadi pelan.

Scandal | ft. NorenWhere stories live. Discover now