chapter 08

4K 468 1
                                    

"Apa hubungan kamu sama Renjun?" Yangyang membuat keadaan di dalam mobil itu menjadi tegang. Jeno yang tidak bersuara sejak tadi, hanya bisa memainkan stir kemudinya. Pertemuan mereka batal total, rencana makan siang dan bermain di timezone hanya jadi wacana karena tidak mungkin buat Jeno terlihat di area publik bersama orang lain sementara dia sedang hangat diperbincangkan dengan si bungsu Huang.

Mereka jadinya mencari tempat sepi untuk mengobrol dengan tenang atau mungkin tegang karena daritadi tatapan kosong Yangyang membuat Jeno merasa bersalah pada lelaki dua tahun lebih muda darinya tersebut. Lima kalimat tadi adalah topik pembuka yang membuat Jeno makin merasa dirinya adalah manusia jahat. Dia mungkin sudah membuat Huang Renjun — idolanya — dalam masalah besar sekarang, juga mungkin melukai seseorang yang duduk di sampingnya.

"Bukan siapa—"

"But sleep together?"

"It's just accident."

Yangyang menoleh setelah mendengar jawaban Jeno. "Oh, so i am right? You and Renjun slept together?"

Shit.

Jeno masuk ke dalam pertanyaan jebakan Yangyang ternyata. Dapat Jeno dengar Yangyang menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan gusar. Sama seperti Jeno yang tidak tau apa yang Yangyang pikirkan dan rasakan sekarang, begitu pula Yangyang yang bingung harus mengasihani dirinya sendiri atau mengkhawatirkan Renjun di saat seperti ini.

"Yangyang, it's not a big deals, i'll tell them that me and Renjun doesnt have a special feeling for each other, that we just a friends—"

"And ruined my friend's carrier? It's easy for you, but not for Renjun!"

Yangyang berteriak, membentak Jeno karena menggampangkan masalah yang bisa mengancam karir dan semua hal yang sudah Renjun bangun susah payah, mengorbankan banyak hal untuk itu. Dadanya naik turun menyimpan emosi yang bisa saja meledak. Melihat Jeno terdiam, Yangyang menutup mukanya dengan kedua telapak tangan. Ia ingin menangis saat itu juga.

Jeno di sisi lain merasa dunia sedang membuat rencana hebat dengan mempermainkannya seperti ini. Bagaimana bisa dia menyepelehkan karir idola yang membuat dia rela menghabiskan uang tabungan hanya untuk membeli hadiah dan album? Lalu, bagaimana bisa dia terjebak dengan Yangyang dan Renjun yang ternyata seorang sahabat.

Dirinya juga kalut, Jeno tidak tau reaksi keluarganya dan juga Jaemin nanti. Sudah jelas mereka pasti tau soal berita ini. Lalu, Renjun? Bagaimana keadaan lelaki kecil yang selalu memenuhi pikirannya itu? Renjun pasti sedang dalam masa yang sulit. Jeno mencengkeram stir kemudinya, membuat Yangyang melirik sekilas reaksi Jeno.

"Jangan kasih tau Renjun."

Jeno menoleh, mendapati Yangyang dengan matanya yang merah menahan tangis. "Yang—"

"Don't tell him about everything that happend between you and me. Keep it as secret from everyone, especially Renjun."

***

Renjun dan Doyoung sudah berada di depan pintu apartment Jeno. Beruntung pihak keamanan gedung mewah itu sangat ketat, mereka bahkan tidak mengijinkan ada wartawan masuk ke dalam gerbang tinggi gedung, membuat Renjun sekarang bisa sedikit santai karena tidak ada kamera yang mengintainya.

Dalam benak Renjun dia bertanya, jika gedung ini memiliki keamanan yang ketat, lalu kenapa fotonya dengan Jeno yang bergandengan di pelataran gedung bisa diambil dan disebarluaskan?

"Kak Doyoung pulang aja." Renjun memegang lengan Doyoung yang bersandar pada tembok sembari memijit pelipisnya. "Aku bakal nunggu Jeno sendirian di sini."

Scandal | ft. NorenWhere stories live. Discover now