chapter 33

2.6K 343 44
                                    

Jeno menunduk, kedua tangannya terkepal di samping tubuh, dia tidak mampu melihat muka kedua orang tuanya yang baru saja mengetahui yang sebenarnya soal dia dan Renjun, juga alasan kenapa mereka menghilang dari pesta kemarin malam. Tidak ada reaksi berlebihan yang Mama dan Papa Lee buat justru membuat Jeno yakin bahwa kedua orang tuanya kecewa dengan dia. Apalagi Jeno tahu betul Mama Lee sangat ingin dia segera menikah diumur yang sudah siap segalanya.

Ruangan kerja Papanya itu berubah jadi lebih dingin dari biasanya, sampai lima menit setelah Jeno menceritakan semuanya tanpa ditutupi, termasuk soal ia dan Yangyang, hubungan Yangyang dengan Renjun, lingkaran setan yang membuat mereka terjebak dalam banyak kebohongan disatu waktu — kedua orang tuanya belum memberikan reaksi seperti ucapan kemarahan, tamparan yang biasanya Mamanya berikan tatkala Jeno melakukan hal gila, dan itu membuat Jeno semakin takut kehilangan semua orang yang berarti di hidupnya.

"Renjun bagaimana sekarang?"

Suara berat sang Papa juga pertanyaan diluar ekspetasi itu membuat Jeno mendongak, dia akhirnya bisa melihat raut dingin sang Papa menatapnya seperti ia adalah musuh, juga Mamanya yang sedang melamun seolah tidak mendengarkan setiap penjelasan yang Jeno berikan.

"Jawab, Lee Jeno. Lelaki itu yang paling dirugikan di sini. Papa tau betul dia sangat cinta sama kamu, dia bahkan selalu banggain kamu tiap ngobrol sama Papa, tapi kamu ternyata cuma sampah. Papa kecewa sama diri Papa sendiri, Papa nggak nyangkah putra sulung yang Papa banggakan ternyata cuma seorang lelaki plinplan yang butuh waktu lama untuk mengambil keputusan, bahkan dia telat, berakhir jadi pengecut yang berlindung dibalik kata kalau kamu juga korban." Papa Lee menghela napas sejenak, menetralkan emosinya melihat betapa tidak berdayanya putra kesayangannya. "Kamu jadi seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar, mengambil keputusan yang resikonya besar setiap hari, lalu soal begini kamu bahkan nggak berani mengambil resiko sampai resiko itu sendiri yang menghancurkan kamu sekarang. Ada harga yang harus kamu bayar dari setiap kesalahan yang kamu lakukan. Kalian bertiga sudah dapatkan itu semua sekarang. Tapi, bayangkan rasanya jadi Renjun? Bayangkan gimana kalo diposisinya? Dibohongi semua orang seperti dijebak, seperti dia pantas mendapatkan semua itu."

Jeno kembali menunduk mendengar banyak fakta keluar dari mulut Papanya. Selama ini ternyata dia hanya tidak siap menerima resiko dari keputusannya memberitau Renjun soal dirinya dan Yangyang, namun sekarang hal yang paling ia takutkan terjadi— Renjun menghilang dari hidupnya.

"Maafin Mama, Je."

Mama Lee tiba-tiba menangis membuat Papa dan Jeno terfokus pada Mama Lee karena beliau punya penyakit asma, jika terlalu sering menangis bisa memicu penyakitnya kambuh. Tapi, saat Papa Lee mencoba memeluk istrinya itu, tangan beliau langsung ditepis.

"Sebenarnya Mama belum bisa merelakan kamu sama Renjun, itu alasan kenapa Mama masih selalu menyebut nama Yangyang di rumah ini. Mama takut dia tau semuanya pas Mama ngobrol sama Lia soal Yangyang dan kamu... maafin Mama, Je, maaf."

Kemungkinan paling masuk akal soal bagaimana cara Renjun tau semuanya dibeberkan dengan deraian air mata Mama Lee yang merasa bersalah. Meskipun tidak melihat celah jelek pada kepribadian Renjun, tapi hatinya masih menginginkan Jeno bersama Yangyang, di mata beliau Yangyang sudah seperti apa yang diimpikan semua orang— seseorang yang mandiri, bisa mengurus bisnis keluarga tanpa mengeluh, berpendidikan tinggi, dan punya privasi. Mama Lee berpikir Renjun adalah seorang publik figur, semua soal Renjun pasti semua orang tau dan diberitakan, tidak ada privasi dihidup seorang publik figur— pikirnya.

Tapi, melihat bagaimana hancurnya putra yang ia banggakan karena kehilangan Renjun, membuat dia sadar bahwa sifat egoisnya terlalu mendominasi Jeno selama ini. Mama Lee juga sadar, ketidakmampuan Jeno mengambil keputusan secara cepat bisa saja karena pengaruhnya di masa lalu. Jeno selalu meminta pendapatnya, soal apapun, berakhir dengan dia mendominasi semua hal dengan dalih demi kebaikan Jeno.

Scandal | ft. NorenOnde as histórias ganham vida. Descobre agora