End

68 5 0
                                    

Happy Reading all

Jangan lupa vote dan komen oke.
Sebelumnya makasih loh udah kasih vote dan komen ya hehe.

Semoga hari-harimu lebih baik dari kemarin.

***

Dua bulan sudah setelah Lintang meninggalkan keluarganya. Kini entah kenapa, hari-hari nampak biasa saja setelah kepergiannya. Bahkan mereka sepertinya baik-baik saja tidak ada raut kesedihan yang mereka tampakkan seperti beberapa Minggu lalu Lintang meninggalkan mereka.

Kediaman Arjuna kini tengah ramai. Kedatangan tamu lebih tepatnya. Mereka gerombolannya Samudra dkk, mereka tengah menjenguk Ray yang katanya sakit karena sejak Lintang meninggal dunia Ray hancur. Ia terus-terusan mencari kisah Kakanya, Ray juga sekarang ikut Lioner.

Ray hanya demam biasa tak perlu dibawa ke Rumah Sakit, bahkan sekarang Ray dkk tengah bermain PS di ruang keluarga. Sedangkan Arjuna dan Nita entah mereka berdua pergi untuk meeting penting perusahaannya.

"Ray, hidup di Singapore enak ngga sih?" tanya Robi penasaran, tangannya sembari bermain rubik.

"Enak Rob, ayo kesana abis lulus SMA," jawab Kenzo menepuk pundak Robi sambil nyengir lebar.

"Bangsat lo!" umpat Robi menatap Kenzo dengan wajah kesal.

"B aja sih kak menurut gue," sahut Ray.

"B aja, biasa aja berarti," timpal Samudra.

"Anjir! Muka lo kek janda prindavan," celoteh Rio memegang handphone milik Kenzo yang menampilkan fotonya.

"Bangsat lo! Lo aja sama! Ganteng kagak muka prindavan iya!"

"Brisik," celetuk Garda tidurnya terganggu karena teman-temannya sangat berisik.

***

"Mah, kita udah lama ngga ke makamnya Kak Lintang, ayo kesana Ma," ucap Ray kepada mamanya.

Sekarang mereka tengah berada di ruang tamu. Biasa hanya sekedar kumpul keluarga. Sedangkan Arjuna tengah membaca majalah yang berisikan berita terkini.

"Mama sama Papa sibuk Ray," jawab Nita netra matanya mengarah ke handphone.

"Tapi mah..."

"Tapi apa Ray? Kamu kalo mau ke makamnya Kak Lintang tinggal kesana aja sendirian, mama sama papah sibuk, kamu ngertiin dong Ray!" tekan Arjuna yang terganggu.

"Iya Pah," jawab Ray lalu ia beranjak dari sofa lantas pergi meninggalkan Nita dan Arjuna.

Ray membuka pintu kamar Lintang, ia memasukinya lantas menyalakan lampu kamar tersebut. Ray merebahkan tubuhnya ke kasur milik Lintang. Tak sadar satu tetes air mata Ray mengalir jatuh ke kasur.

"Maafin Ray kak."

"Ternyata sama saja, ada maupun tidak ada mama sama papah bakalan cuek dan ngga peduli," lirih Ray ia menutup matanya sejenak.

"Semoga Kaka bahagia disana," ucap Ray membuka matanya lalu ia menatap langit-langit kamar Lintang. Ray menutup matanya lantas ia tidur di kamar Lintang.

Mereka yang akan pergi juga akan terlupakan, entah karena masalah dunia ataupun tidak. Mereka akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Bagiku, Semarang yang indah bukan hanya kotanya, tetapi juga salah satu manusia yang tinggal disana.

      _notrena.                      

Aku, kamu, dan Semarang akan abadi dalam cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku, kamu, dan Semarang akan abadi dalam cerita ini.

___langit dan bintangnya.

☄️☄️✨

***

End.

Ya Allah, akhirnya cerita Luka Lintang udah end.
Makasih juga buat kalian yang udah setia baca cerita Luka Lintang. Maaf banget ya... Kalo ada bahasa yang belum bisa kalian pahami. Intinya makasih support kalian.

Cerita ini udah aku buat dari bulan Mei 2023 dan End bulan Maret 2024. Ya Allah hampir satu tahun wkwk.

Intinya makasihhhh makasihhhh sayang kalian banyak banyakkk.

Jangan lupa follow akun wp author ya.

💗💗💗💗💗💗💗

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 6 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Luka Lintang Where stories live. Discover now