25. Penyesalan (2)

51 6 0
                                    

HAPPY READING GUYS

MARHABAN YA RAMADHAN
ALLHAMDULLILAH KITA BISA BERTEMU DI BULAN SUCI RAMADHAN YA.
PERBANYAK IBADAH AGAR DAPAT PAHALA JANGAN LUPA GUYS WKWK

TERUTAMA VOTE DAN KOMEN BAB INI DIJAMIN DAPAT PAHALA.

AAMIIN

"Memaafkan itu gampang tapi yang sulit adalah melupakan luka yang sudah seseorang beri kepada kita."

-lintang

***

Bandar Udara internasional Ahmad Yani terletak di Tambakharjo, kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang  Jawa Tengah. Bandara itu lumayan terkenal dikalangan masyarakat Indonesia. Cuaca hari  sedang tidak bersahabat dikarenakan hujan deras, langit mendung tak sedikit pun menampakkan cahaya mentari dipagi hari.

Arjuna pun berjalan cepat bersama istri dan kedua anaknya. Sekarang mereka sudah sampai di Bandara ini, mereka tengah menunggu sopir untuk menuju ke rumah mereka. Sekalian menjenguk Lintang yang berada di Rumah Sakit.

"Pah, mama seneng banget kembali ke Indonesia lagi, udah lama kita ngga pernah ngeliat keindahan negeri kita," ucap Nita tersenyum lebar saat pertama kali melihat pemandangan Bandar udara internasional Ahmad Yani.

"Taufan, kamu seneng ngga balik ke Indonesia?" tanya Nita menatap putra pertamanya.

"Happy happy aja, ma," jawab Taufan tersenyum tipis.

Sedangkan Ray hanya diam menyimak obrolan mereka, Ray juga takjub dengan keindahan negeri Indonesia, ia bahkan lupa dari mana ia berasal karena sudah terlalu lama hidup di Singapore. Fikirannya kembali mengingat kepada seorang gadis yang dulunya mereka berdua sangat dekat. Tetapi Ray lupa dengan gadis tersebut, sekarang ia sudah kembali ke Indonesia dia akan mencari gadis tersebut.

"Udara disini enak ya kak," ucap Ray kepada Taufan.

"Jelas dong, Indonesia gituloh." Taufan menjawab sambil nyengir lebar.

"Kita kemana dulu, Pah?" tanya Ray kepada sang Ayah yang sibuk mengotak Atik ponselnya.

"Ke rumah," jawab Arjuna singkat.

Mobil Alphard pun datang ke hadapan 4 orang itu. Sopir yang mengemudikan mobil tersebut keluar lantas membawakan barang-barang milik Boss nya. "Silahkan tuan, nyonya, dan tuan muda," ucap Budi pelan setelah membuka pintu mobil tersebut.

Mereka berempat pun masuk kedalam mobil itu, Budi juga langsung masuk kedalam mobil dan mulai menjalankannya dengan kecepatan sedang. Sedari tadi hanya ada keheningan yang tercipta, tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut mereka, semuanya fokus pada handphonenya masing-masing kecuali Budi yang tengah fokus mengemudi. Ray hanya menghela nafasnya, sejak sampai di Semarang Papah, mamah dan kakanya hanya diam, Ray tidak tau kenapa tiba-tiba mereka menjadi diam membisu. Ray pun mengalihkan pandangannya menatap jalanan Semarang, Ray rindu Semarang, tempat dimana ia pertama berada didunia.

Taufan menatap adiknya, ia belum siap untuk bertemu dengan adik perempuannya. Taufan tidak tau harus bagaimana lagi, tetapi memang saatnya mereka harus pulang ke negeri asal mereka. Tetapi rasanya mereka belum siap jika bertemu dengan sosok gadis yang mereka tinggalkan bertahun-tahun.

Luka Lintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang