6. Putus?

111 34 16
                                    

Happy Reading

Hai guys aku kembali 👋 gimana hari ini baik?

One two three go

***

Hari ini Semarang mendung awan hitam menyelimuti kota Semarang. Tetapi aktivitas mereka tak terhenti walaupun mendung dan gerimis kecil. SMA Narmada pun juga ramai masih ada murid-murid kelas 3 IPA tengah bermain basket.

Lintang kini di taman belakang sekolah, tempat yang sepi tetapi indah dan nyaman. Taman belakang sekolah itu tempat kesukaan Lintang menyendiri tetapi kini Lintang bersama Sinta, sahabatnya.

"Lo tau ngga, biasanya gue kesini sendiri," kata Lintang tersenyum menatap langit-langit yang mendung.

"Kenapa sendiri?" Tanya Sinta kepo.

"Sendiri itu lebih nyaman, ngga ada manusia yang ngeganggu."

"Jadi gue pengganggu nih?" Tanya Sinta wajahnya cemberut.

"Ngga lah, yakali lo ganggu gue, lo aja sahabat terbaik gue." Jawab Lintang tiba-tiba memeluk Sinta, dan Sinta pun sedikit terkejut karena Lintang tidak memberikan aba-aba jika ingin memeluknya.

"Gue cuman pengen peluk lo, gue bakal kangen misalkan nanti kita kelulusan dan kita berpisah," ucap Lintang dengan suara kecilnya namun Sinta masih tetap bisa mendengar nya.

"Lintang." Panggil seseorang yang berada di depan Lintang, dan melihat Lintang tengah berpelukan dengan sahabatnya.

Mereka berdua pun menoleh kearah suara itu. Dan, yang memanggil Lintang adalah Dean. Dean mendekati mereka berdua.

"Sin, lo kelas duluan," titah Lintang menatap wajah Sinta lalu beralih menatap wajah tampan Dean.

"Eh iya Lin, silahkan kalian ngobrol, Yan awas lo macem macem, tak tempiling koe lan tak buang neng alas Roban," kata Sinta menatap Dean intimidasi. Lintang hanya tertawa kecil.

"Iya iya, Sin, tenang aja lo. Dah sana pergi." Jawab Dean mengusir Sinta.

"Ngusir lo! Awas lo, Yan."

Kini ditaman belakang sekolah hanya ada mereka berdua yang tengah tatapan. Lalu, Lintang duduk di kursi kayu berwarna coklat itu.

"Kamu mau ngomong apa?" Tanya Lintang menatap wajah Dean.

"Tadi pagi lo berangkat sama siapa?" Tanya Dean menatap wajah Lintang tersenyum tipis.

"Emm.. anu Yan Anu__"

"Anu anu apa?"

"Sama temen, Yan," ucap Lintang nyengir kuda.

"Lain kali jangan gitu ya, aku nya cemburu."

"Ihh apaansih kamu Yan. Gombal deh." Jawab Lintang tersenyum senyum sendiri.

"Hahaha cie cie senyum senyum sendiri," goda Dean menatap wajah cantik Lintang dan Dean menjadi gemash sendiri dengan wajah cantik itu. Senyum lebar yang indah terukir di bibirnya, senyum favorit Dean.

Luka Lintang Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora