Prolog

476 62 30
                                    

Hai Annyeong 👋 selamat datang di ceritaku berjudul Luka Lintang dan semoga kalian suka Yap.
Apa kabar kalian? Baikkk??

WARNING!!

❗Cerita ini nengandung kata-kata kasar tidak boleh ditiru sama sekali❗

Ambil sisi positif cerita ini jangan ambil sisi Negatif cerita ini

Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi author yang luas dan kemana mana.

Happy Reading🤩

***

"Aku mohon, jangan patahkan semangat dalam diriku karena setelah ini aku akan hidup tanpa orang tua."

-Agnesia Lintang Melodi

.
.
.

"Maaf jika aku hanyalah penabur luka dalam hatimu, Lintang."

-Dean Antasea
.
.
.
.
•••••°°•••••

"Ini semua gara-gara kamu Lintang! Ray jadi kaya gini! hiks hiks."
.
.

"Lintang ngga tau apa-apa, mah, pah, kak."

Di sebuah rumah besar milik kediaman Arjuna, Rumah dengan nuansa modern dan bercat putih, Rumah dipenuhi segala barang-barang mahal dan dipenuhi dengan berbagai macam pajangan seperti bunga, vas dan lain lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sebuah rumah besar milik kediaman Arjuna, Rumah dengan nuansa modern dan bercat putih, Rumah dipenuhi segala barang-barang mahal dan dipenuhi dengan berbagai macam pajangan seperti bunga, vas dan lain lain. Rumah ini yang menjadi tempat berkumpulnya keluarga Arjuna.

Keluarga Arjuna tengah berkumpul di ruang tamu. Lintang_adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Lintang mempunyai kakak dan adik. Yaitu Taufan Arjuna sebagai kakak Lintang dan Ray Arjuna sebagai adiknya Lintang.

"Ini semua gara-gara kamu Lintang! Ray jadi kaya gini hiks... hikss... " Suara tangis seorang perempuan yang amat memilukan menggema di ruang tamu. Dia berpelukan dengan suaminya sendiri, perempuan itu adalah Nita__ Istri Arjuna sekaligus ibu dari anak-anak Mereka.

"Lintang ngga tau apa-apa, Mah, Pah, Kak." Lintang berusaha membela dirinya sendiri di depan mereka. Ia berkali-kali meneteskan air matanya sambil memohon kepada kedua orang tuanya.


"Ayo kita pergi," ujar Arjuna dengan nada dinginnya dan muka yang datar, sepertinya tersirat kekecewaan di wajahnya lantas Arjuna menggandeng tangan Nita dan berlalu pergi meninggalkan rumah besar itu dan juga diikuti dengan anak pertama Arjuna.

Luka Lintang Where stories live. Discover now