1. Maaf

240 54 31
                                    

Happy Reading

Chapter 1 meluncur wkwk
Hai guys apa kabar? Baik atau tidak.

***
Berapa banyak lagi kata maaf yang harus aku terima jika dirimu mengulanginya esok nanti.

_Lintang_

Sinar Mentari yang cerah telah menyelimuti kota Semarang dipagi hari. Banyak orang berkendara yang berlalu lalang untuk menjalankan aktivitas mereka masing-masing. Burung-burung berkicauan menyambut pagi yang indah, bunga-bunga bermekaran disertai hembusan angin yang lembut.

Matahari telah menyinari sinar UV nya ke wajah seorang gadis yang masih tertidur lelap dengan selimut yang menutupi badannya. Jam weker miliknya sudah berbunyi sejak 2 menit yang lalu namun gadis itu enggan untuk bangun dari tidurnya. Sepertinya gadis itu tengah bermimpi indah.

"Hoamm..." Gadis itu terbangun dengan wajah yang kusam. Gadis itu adalah Lintang, Lintang beranjak dari tempat tidurnya lalu pergi menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit kemudian Lintang berjalan turun ke bawah dengan menginjak anak tangga sebagai jalan kamar Lintang dan ruangan yang ada di lantai bawah. Tetapi Lintang tidak ingin makan ia langsung saja pergi meninggalkan rumahnya dengan menaiki ojek online yang sudah ia pesan tadi.

beberapa menit kemudian di perjalanan menuju sekolah, Lintang sudah sampai di sekolahannya yang bernama SMA Narmada, sekolah itu terletak di Jalan Taman Menteri Supeno Semarang.

Lintang memasuki kawasan sekolah ia berjalan santai sambil menatap pemandangan sekolah dan sesekali menyapa orang yang Lintang kenal, cibiran pun mulai menyelimuti pendengaran Lintang tetapi ia tidak peduli akan cibiran mereka. Saat Lintang melihat keparkiran motor, Dean dkk tengah duduk diatas jok motor mereka masing-masing tak tertinggalkan, gadis berambut panjang duduk disebelah Dean, dia Rania. Rania_adalah_ sahabat Dean sejak kecil dan Rania mempunyai kakak bernama Athala, Dean dan Rania tampak mesra mereka seperti pasangan yang setiap harinya bucin.

Lintang kembali menatap lurus kedepan, melihat Dean dan Rania hanya membuat Lintang cemburu dan sakit hati. Bagaimana tidak cemburu dan sakit hati? Dean sebagai pacar Lintang berboncengan dengan Rania. Lintang tau Rania adalah sahabat Dean tetapi Lintang ini adalah pacar Dean.

Lintang memasuki kelasnya, kelas 12 IPA 1. Lintang menemukan sudah ada Sinta yang duduk dengan membaca novel kesayangannya.

"Lintang! OMG gue kangen lo, Lin," seru Sinta keras memanggil nama Lintang.

"Apaan sih, Alay banget lo," sahut Lintang dengan muka datarnya.

"Eh kampret. lo kenapa sih," ucapnya kebingungan karena muka Lintang datar tapi mengisyaratkan bahwa mukanya cemberut namun ditahan.

"Ngga papa."

"Muka lo kek kebelet berak tau ngga."

"Sekate-kate lo kutu," tukas Lintang ia menjadi cemberut.

"Berangkat sama siapa, Lin?" tanya Sinta menatap Lintang karena tidak melihat seseorang yang dulu suka mengantarkan Lintang masuk ke kelas.

"Naik ojek online," jawab Lintang tersenyum tipis.

"Tumben amat biasanya dianter ayang ebeb ean?" sahut Agus merupakan teman sekelas Lintang.

"Diem lo monyet," timpal Sinta menatap sinis kearah Agus.

"Jadi lo kenapa ngga berangkat sama Dean?" tanya Sinta.

"Sama Rania."

"Hah! Seriusan lo? Gila ya si Dean lebih mentingin Rania dari pada pacarnya," pekik Sinta tidak habis fikir dengan otak beloknya Dean.

Luka Lintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang